Minggu, 12 September 2010

Cerpen Kungfu Peremuk Bambu (Oleh: Arya Dwi Hening Putra)

Hari ini penulis membaca sebuah cerpen menarik dan inspiratif yang ditulis oleh adik penulis bernama Arya Dwi Hening Putra. Mudah-mudahan ini bisa menjadi THR (Tulisan Hari Raya) yang menarik untuk kita simak dan maknai intisarinya. Selamat menikmati :)

Assalamualaikum wr wb

apa kabar saudara hari ini? siap untuk tersenyum? insya Allah cerita dibawah ini adalah sebuah "re-tell" dari taujih seorang ustadz kawakan di Indonesia (dengan sedikit modifikasi) mari kita simak Gan! (maaf kalu sedikit lebay)

Di negara antah barantah, alkisah... hiduplah sepasang pasutri yang memiliki kondisi perekonomian yang sangat tidak mendukung kehidupan pada zaman tersebut, namun Allah SWT menganugerahkan pasangan yang shaleh tersebut seorang anak laki laki... anak itu bernama Combel.

Alasan keuangan pun membuat keluarga tersebut kebingungan dalam merencanakan masa depan sang lelaki cilik, karenanya ayah dan ibu Combel sepakat untuk melepas anaknya ke sebuah perguruan Kungfu ternama, berharap dimasa depan, kungfu akan memperbaiki kondisi generasi penerus di keluarga miskin tersebut

Kala-Sak... nama perguruan yang merupakan singkatan dari Perguruan Kalajengking Sakti...

Combel pun dipertemukan dengan Sang Shivu... Li Bao. mereka menyebutnya...

"dengan mengharap ridho Allah SWT wahai Shivu, tolong engkau didik anak ini agar beliau mengerti dan memahami ilmu kungfu yang sebenarnya" singkat ayah Combel...

"Insya Allah anak ini adalah harapan dan buah hati kami, namun kita tidak sanggup untuk menjaganya karena alasan ekonomi... wahai Shivu akankah engkau mendidik anak kami?" harap cemas sang ayah..

"Hmph... tentu saja... akan ku latih anak mu sehingga dia akan pantas untuk menerima jurus pamungkas perguruan ini!"

"terima kasih wahai Shivu, semoga Rahmat Allah bersama mu" doa sang ayah.... "Amin" sambut Shivu


18 tahun berlalu... Combel telah menjadi seorang pemuda yang siap untk dilatih secara frontal, saat itu umurnya 19 tahun

Combel : Wahai guru! aku sudah siap untuk berlatih dengan sungguh-sungguh... cepat ajarkan aku jurus perguruan ini!

Shivu : eits... tidak secepat itu nak, pergilah dengan mengangkat air dengan ember ini, tolong kau ambilkan air dari 7 jenis sungai di negeri ini, setelah selesai, siapa tau aku akan mengajarkanmu jurus tersebut...

Combel : (SUMPE LOH...?) dalam hati Combel... Siap Guru segera laksanakan!

3 minggu berlalu... Combel pun berhasil melaksanakan ujian tahap 1... ketika dia pulang...

Combel : Guru aku pulang!

Shivu : Bagus, namun sayang kau belum meresapi betul ujian tahap 1 tersebut, sebagai hukumannya kau harus memeras susu 200 unta di tiga jenis gurun yang berbeda, sekarang pergilah! (lagi)

Combel : haaaah...????? apa aku capek guru! tidak adakah kesempatan untuk santai sebentar?

Shivu : apa Ibu mu merasa lelah ketika Beliau mengandungmu? apa Ia lelah ketika Ia menyusuimu? dan apa Ia lelah dan merasa putus asa ketika melahirkan mu? tidak Combel! tidak akan pernah! kenapa karena Ia sayang kepada mu... resapi itu dan pergilah!

Combel : (terhenyung...) baik guru, wis mi lak! Assalamualaikum!

Shivu : Waalaikumsalam wr wb!

meras memeras susu pun dimulai, dari unta satu ke unta lainya, dari gurun satu ke gurun lainnya, dan ketika Combel menginjak umur 20 tahun ia pun pulang ke perguruan Kala-Sak, merasa siap untuk diajarkan jurus legendaris dari sang Shivu,

namun...

Combel : Guru aku pulang! aku siap menerima ilmu pamungkas tersebut!

Shivu : Hmph... tidak! aku sedang malas, kembalilah beberapa minggu lagi...

Combel : (merasa kesal, hampir marah) Grrrrr... HEI KAU MAU MENGAJARIKU ATAU TIDAK? aku sudah tidak sabar akan kelakukan mu!

Shivu : Hmph.... pulang lah beri tahu ayah ibu mu bahwa aku tidak mau mengajari mu!


maka combel pulang dengan tangan hampa dan memberitahu ayah dan ibunya, sontak sang ayah pun kecewa dengan sang Shivu dan berniat menuntut balik, maka sang ayah dan Combel menemui Shivu...

ayah : Shivu! kau berbohong! tega2nya kau berjanji atas nama Allah akan mendidik dan mengajarkan anakku jurus pamungkas pergurusan ini.... tapi mana!? kau bagaikan caleg yang penuh janji (red)

Shivu : aku tidak berbohong kawan... aku menjaganya sesuai dengan permintaan mu...

ayah : baik, aku percaya kepadamu kawan, tapi sekarang ajarkan anakku jurus pamungkas itu...

Shivu : baik, tapi tolong kau babat dulu pohon-pohon bambu dibelakang gedung ini...

ayah&Combel : (wah ngeselin ni orang)

Combel : tidak ayah, aku akan tetap melaksanakan tugas itu sebagai bagian dari penghayatan Tadhiyah dalam hidup ku! (meski dengan penuh kekecewaan ia menyanggupi tugas tersebut)

Combel pun melangkah dengan kesal dan penuh amarah... Ya Allah cobaan apa yang Engkau timpakan pada hambaMU? dia berdoa dan langsung memulai tugasnya... dia keluarkan semua tenaga dan kemarahannya pada pohon-pohon bambu dibelakang gedung perguruannya... lalu apa yang terjadi...?

Dhuerrrr... Dhueeeaar.... Dhueerrrrr (sound efect hancurnya bambu)
hanya dengan satu pukulan tangan, satu ayunan kaki, dan satu sundulan, Combel menghancurkan ruas demi ruas pohon bambu yang katanya hidup selama berjuta-juta tahun di perguruan Kala-Sak... tanpa sadar hanya dengan beberapa detik dia me-ludes-in pohon bambu tersebut! Luar Biasa!

Combel : hah? kok? bisa? (Combel kebingungan, berlari, mencoba menanyakan hal ini ke Sang Shivu)

Combel : Shivu...!?

Shivu : kau lihat sendiri bukan? kekuatan yang selama ini kau idam-idamkan telah bersemayam dalam jiwa ragamu selama ini, hanya kau tidak menyadarinya...

Combel : kok bisa guru?

Shivu : setiap tahap dalam ujian yang aku titahkan kepadamu merupakan inti latihan kita selama bertahun-tahun ini wahai murid ku, kini bersyukurlah! kau telah menguasai Kungfu Peremuk Bambu! mungkin juga kini engkau lebih hebat daripada gurumu ini...

ayah, Combel & Shivu : Alhamdulillah...!

-bersambung-           






Tidak ada komentar:

Posting Komentar