Jumat, 31 Desember 2010

Simulacrum Disekitar Kita

Apa yang telah terjadi dalam budaya postmodern adalah bahwa masyarakat kita telah menjadi begitu bergantung pada model dan peta yang sebenarnya telah kehilangan semua kontak dengan dunia nyata yang mendahului model. Realitas itu sendiri telah mulai hanya meniru model, yang kini mendahului dan menentukan dunia nyata. Menurut Baudrillard, ketika datang ke dalam tatanan postmodern simulasi atau simulacra, "Ini bukan lagi masalah imitasi, atau duplikasi, atau bahkan parodi. Ini adalah pertanyaan tentang mengganti tanda-tanda nyata yang sesungguhnya".

Baudrillard menunjukkan bahwa budaya postmodern adalah buatan, karena konsep kepalsuan masih memerlukan beberapa rasa realitas terhadap yang untuk mengenali kecerdasan tersebut. Lebih tepatnya, adalah bahwa kita telah kehilangan semua kemampuan untuk memahami perbedaan antara keadaan alami dan buatan massa. Untuk memperjelas poin tersebut, ia berpendapat bahwa ada tiga "perintah simulacra":
  1. Di urutan pertama simulacra, yang ia mengasosiasikannya dengan periode pra-modern, dimana terdapat gambar palsu yang jelas dari yang nyata, gambar yang diakui sebagai hanya sebagai sebuah ilusi, atau hanya sebagai sebuah penanda tempat yang nyata. 
  2. Di urutan kedua simulacra, Baudrillard mengasosiasikannnya dengan revolusi industri di abad 19, dimana perbedaan antara gambar dan representasi, mulai rusak karena produksi massal dan salinan proliferasi. produksi sistem tersebut salah mengartikan masker realitas yang mendasarinya dengan proses peniruan yang begitu baik, sehingga dianggap cukup mengancam untuk menggantikan peran realita (misalnya dalam fotografi), namun masih ada keyakinan bahwa, melalui tindakan kritik atau efektif politik, kita masih dapat mengakses fakta tersembunyi dari objek.
  3.  Di urutan ketiga simulacra, adalah berhubungan dengan postmodernisme, kita dihadapkan dengan presesi simulacra representasi yang mendahului dan menentukan kenyataan. Tidak ada lagi perbedaan antara realitas dan representasi-nya, yang ada hanya bentuk simulakrum.
Mari kita menunjuk sejumlah fenomena untuk menjelaskan hilangnya perbedaan antara "realitas" dan simulakrum ini:
  • Media kontemporer (televisi, film, majalah, billboard, Internet) yang bersangkutan dengan tidak hanya dengan menyampaikan informasi atau cerita tetapi juga menafsirkan diri kita bahkan sisi yang paling pribadi bagi kita. Hal ini Membuat kita mendekati dunia melalui lensa gambar-gambar media secara lebih nyata. Oleh karena itu kita tidak lagi mendapatkan barang karena kebutuhan nyata tetapi karena keinginan yang semakin ditentukan oleh iklan dan gambar yang dikomersialkan. Hal inilah yang membuat kita pada satu langkah dihapusnya diri kita dari realitas atau dunia sekitar kita. sebagai contoh: Iklan kosmetik yang menjustifikasi bahwa wanita berkulit putih lebih cantik dibandingkan dengan warna kulit lainnya.
  • Menurut Karl Marx, pintu masuk ke dalam budaya kapitalis berarti bahwa kita berhenti untuk memikirkan barang yang dibeli dalam hal penggunaan-nilai. Sebaliknya, semuanya mulai diterjemahkan ke dalam berapa nilai baru, ke dalam apa yang dapat kita tukar. Begitu uang menjadi  "universal", segala sesuatu dalam hidup kita akan diukur, dan banyak hal akan kehilangan realitas material mereka (Marx menggunakan pengandaian: keringat dan air mata para buruh). Penulis mulai berpikir bahkan hidup kita sendiri dalam bentuk uang, bukan dalam hal hal yang nyata kita pegang di tangan kita: berapa banyak bernilainya waktu saya? Bagaimana konsumsi saya terhadap barang mendefinisikan saya sebagai pribadi? Menurut Baudrillard, dalam era postmodern, kita telah kehilangan semua rasa kegunaan nilai: "Ini semua modal". (baca "Das Kapital" untuk memperdalam point ini)
  • Barang-barang yang kita gunakan sehari-hari adalah hasil dari produk dari proses-proses industri yang kompleks, dimana kita kehilangan hubungan dengan realitas yang mendasari barang yang kita konsumsi. Bahkan barang-barang tersebut beridentitas multinasional. Menurut Baudrillard, hal ini adalah modal yang sekarang menentukan identitas kita. Kita demikian terus kehilangan sentuhan dengan kenyataan, dimana yang semakin terlihat adalah konsumen yang berorientasi pada gerai ritel atau Internet bahkan sesuatu yang lebih impersonal. Sebuah contoh umum dari hal ini adalah fakta bahwa kebanyakan konsumen tidak tahu bagaimana produk yang mereka konsumsi terkait dengan hal-hal kehidupan nyata. Berapa banyak orang yang dapat mengidentifikasi air apa yang dimasukan ke dalam botol air minum kemasan? namun hal ini sudah tidak dipedulikan karena tertelan pencitraan atas nama modernitas dan globalisasi penjualan air. (Pada kapitalisme multinasional, lihat Marxisme: Modules: Jameson: Akhir Kapitalisme)
  • Ketika kita terus mengembangkan lokasi geografis yang tersedia, kita kehilangan hubungan dengan esensi dunia itu sendiri. Bahkan ruang alami sekarang dipahami sebagai ruang hasil tangan manusia. sebagai contoh: banyak developer real estate menyediakan panorama alam sebagai fitur jual produk mereka. Sedangkan panorama alam adalah milik khalayak umum bahkan terkadang subjektif yang bisa dinikmati siapapun. Atau contoh lain: orang-orang yang tinggal di tempat yang kecil, padat, dan sederhana adalah orang-orang yang tidak bahagia dibandingkan orang yang tinggal di rumah-rumah mewah.
  • Baudrillard menggambarkan bagaimana cara-cara halus seperti bahasa membuat kita dari mengakses "realitas". Pemahaman awal dari ideologi ini adalah bahwa ia menyembunyikan kebenaran, bahwa hal ini mewakili "kesadaran palsu". Frase Marxian, menjaga kita dari melihat kerja nyata negara, kekuatan-kekuatan ekonomi, atau dari kelompok dominan dalam kekuasaan. Postmodernisme di sisi lain membuat kita memahami ideologi sebagai dukungan untuk persepsi yang sangat nyata tentang realitas. Tidak ada sistem lain di luar ideologi, menurut pandangan ini, setidaknya tidak luar yang dapat diartikulasikan dalam bahasa. Karena kita sangat bergantung pada bahasa untuk struktur persepsi kita, setiap representasi dari realitas selalu sudah ideologis, selalu sudah dibangun oleh simulacra. Sebagai contoh: bahasa-bahasa Agama yang digunakan sebagai ikon jual sebuah produk.

Senin, 27 Desember 2010

Guna Rencana Dalam Hidup Kita


Apa manfaat dari belajar cara menetapkan tujuan dengan 'benar'? Dan apa tujuan hidup yang terbaik bagi Anda? Anda juga mungkin bertanya-tanya apakah itu sebenarnya layak untuk diperjuangkan? Apakah Anda melihat sebuah peningkatan yang substansial dalam hidup Anda dengan menetapkan dan mencapai tujuan? Apakah Anda lebih bahagia?

Belajar bagaimana menentukan tujuan dengan benar sangat bermanfaat. Benar bahwa menetapkan dan mencapai tujuan jauh lebih penting dari sekedar berdetak dari point-point mati atau Wish List. Sehingga Anda mengerti apa yang dapat benar-benar mengubah kehidupan Anda.

Anda dapat dengan mudah mempelajari cara menetapkan tujuan dalam keseharian hidup Anda... Menetapkan jalan yang pasti ke depan hanya dengan menciptakan Rencana Hidup...Bagi penulis hal ini hanya dengan menggabungkan 3 Prinsip Kebahagiaan ke dalam setiap aspek kehidupan Anda.

Dan, jangan pernah berpikir bahwa membuat rencana hidup akan membuat hidup terbatasi, terikat atau kurang spontanitas. Sebuah rencana hidup benar-benar memberikan kita sebuah kehidupan ... banyak dan lebih banyak -, lebih dari kebahagiaan, lebih banyak dari uang dan untuk kebahagiaan bagi orang yang kita cintai. Kebebasan memang relatif lebih mudah untuk dijalani dalam kehidupan, namun bagi yang menganggap hidup adalah sesuatu yang penting bagi orang-orang yang dicintainya, Anda akan selalu belajar cara menentukan sasaran dengan membuat Rencana Hidup yang dirancang hanya untuk ANDA!


Think 100 times before you take a decision, But once that decision is taken, stand by it as one man.
Muhammad Ali Jinnah

Hasil lain monumental yang terjadi ketika kita belajar bagaimana menentukan tujuan dengan benar, adalah bahwa banyak dari kita menginginkan semua masalah 'menghilang' begitu saja. (You'll believe it when it happens to you!) Dr Martin Seligman , Profesor Psikologi di University of Pennsylvania, pendiri Psikologi Positif, menyatakan "Saya terbiasa berpikir bahwa yang harus dilakukan untuk mendapatkan orang yang bahagia adalah menyingkirkan semua hal negatif dalam kehidupan mereka, namun, jika itu yang Anda lakukan, Anda tidak mendapatkan orang bahagia, Anda hanya akan mendapatkan orang yang kosong.. Anda memerlukan nilai positif dalam hidup Anda juga".

Ada tiga unsur dasar yang patut disertakan saat menetapkan dan mencapai tujuan. Saksama kita mempertimbangkan tiga langkah ini dan kemudian menggunakannya ketika membuat rencana hidup. Terapkan dan saksikan sendiri perubahannya....

Langkah 1: TAHU SIAPA ANDA

Pertama, Anda harus belajar tentang diri Anda. Anda mungkin berpikir bahwa jelas dan sangat mendasar, tetapi kenyataannya adalah bahwa banyak dari kita tidak benar-benar tahu apa yang kita inginkan, atau apa yang akan membuat kita bahagia.. Bagi banyak orang, jika mereka diperlakukan teman-teman mereka seperti mereka memperlakukan diri mereka sendiri, mereka jelas tidak akan bergaul!

Jika kita mulai dengan menyelidiki diri kita sendiri (yaitu apa yang ada dalam hati kita), dan belajar bagaimana memelihara diri sebagai prioritas nomor satu, kita menjadi jauh lebih efektif, menarik, dan dicintai orang. Selain itu, akan muncul perasaan jauh lebih terpenuhi, bahagia, bersemangat, dan penuh cinta. Oleh karena itu kita merasa bahagia, dan orang-orang di sekitar kita juga merasa senang karena dari kita.. Tetapkan: "ini demi Aku dan orang-orang yang kita cintai" hal ini penting bagi kita untuk belajar bagaimana menetapkan tujuan dengan lebih tepat. Dengan juga 'menjaga diri', Anda akan berada di kesiapan fisik, emosional dan spiritual terbaik, sehingga Anda dapat berkontribusi pada kehidupan orang lain dengan seluruh kemampuan yang Anda miliki. Tentu saja Anda juga akan sangat termotivasi dan produktif karena Anda berbuat demi orang-orang yang Anda sayangi.

Langkah 2: TAHU APA YANG BENAR-BENAR ANDA INGINKAN, DAN MENGAPA


Langkah penting kedua untuk belajar cara menetapkan tujuan yang benar adalah untuk mengidentifikasi apa yang SUNGGUH membuat Anda bahagia - dari hati Anda, bukan kepala Anda. Dengan jelas mengidentifikasi hal-hal yang memberikan semburat kegembiraan - yang membuat Anda merasa hidup, atau hanya konten - dimana Anda menghabiskan banyak waktu hidup Anda.

Kebanyakan orang mendambakan untuk hidup senang hidup dan sukses, namun kebanyakan orang bahkan tidak tahu apa yang mereka BENAR-BENAR menginginkan kebahagiaan. Mereka juga tidak benar-benar tahu apa yang akan membuat mereka merasa sukses.

Sehingga setelah Anda memulai tujuan yang 'tepat' untuk Anda, kehidupan Anda tidak akan pernah kosong atau membosankan lagi!


"Langkah pertama yang sangat diperlukan untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan adalah: memutuskan apa yang Anda inginkan ".
Ben Stein

Langkah 3: TAHU BAGAIMANA ANDA AKAN MENDAPATKAN KEBAHAGIAAN

Ah, sekarang saatnya untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan! Ini adalah Langkah ketiga, yang kebanyakan orang salah menempatkannya pada urutan pertama. Sehingga sering kali kebingungan melanda diri mereka.

Sebagian besar dari kita sudah menetapkan tujuan hidup (mungkin lagi dan lagi), dan bahkan menciptakan Rencana Hidup, tetapi jika mereka tidak dilakukan dengan benar, penulis melihatnya sebagai kemungkinan yang memiliki potensi kegagalan terbesar dalam upaya kita mencapai kebahagiaan.Mendapatkan apa yang kita inginkan sebenarnya bukan yang sulit. Tentu saja semakin besar keinginan Anda, maka dibutuhkan dedikasi dan upaya lebih memakan waktu, namun, disanalah seni dari kehidupan. Kita berusaha dan berdoa agar meraih semua kebahagiaan.

Jujur penulis sendiri masih banyak bertanya bagaimana bentuk kebahagiaan ideal yang paling diinginkan penulis sendiri. Namun, penulis tidak akan berhenti berusaha, dimana hal yang dapat penulis lakukan adalah menciptakan kebahagiaan itu sendiri.. versi penulis.. dan bukan versi sinetron.. versi film romantis.. atau bahkan versi para motivator... penulis menginginkan kebahagiaan versi penulis sehingga tidak akan ada penyesalan-penyesalan yang pada akhirnya malah membebani kehidupan orang-orang penulis sayangi...
semoga sedikit cara yang sok tahu ini dapat berguna :)

Best Regards
Yudha Adri Baskara

Minggu, 26 Desember 2010

Observasi Wanita Di Sekitar Kita


Apakah kalian ingin tahu? wanita itu aneh. Anak laki-laki bermain dengan anak laki-laki dan anak perempuan bermain dengan gadis-gadis. Bagi mereka saat-saat itu adalah masa yang yang luar biasa berkesan! Lalu remaja datang dan menghancurkan semuanya. Meskipun perempuan sangat memotivasi bagi kehidupan penulis, Anda tahu kenapa? kadang-kadang begitu sulit bagi kita untuk berkomunikasi dengan mereka. Artikel ini adalah salah satu potongan terbaik bagi pria untuk memahami wanita. Karena Ini adalah tentang memahami wanita. Materi yang tidak akan ternilai, Tuan-tuan ... Percayalah pada penulis untuk ini.

Sebelum penulis bisa mulai menulis artikel ini, penulis berbicara dengan banyak wanita yang berbeda, wanita lajang ataupun menikah. Dan jawabannya cukup mengejutkan (dan kadang membuat tertawa). Mungkin Anda akan menyepelekan mendengar seorang laki-laki tertarik mengetahui perbedaan antara laki-laki dan perempuan serta memberikan" teman-temannya rahasia bagaimana wanita berpikir dimana seakan-akan mereka adalah mahluk yang rumit. Beberapa wanita dan cantik bahkan tertawa pada beberapa pertanyaan saya dan jawaban komentar mereka. Namun, setelah mendengar beberapa lusin jawaban bahwa "setiap wanita berbeda" dan bahwa tidak satupun dari mereka bisa bicara atas nama intimacy. Pada akhirnya topik itu begitu menjanjikan bahwa pertanyaan-pertanyaan penulis diterima dengan senang hati untuk tinggal dan dibicarakan. Penulis hanya perlu menjadi pendengar yang baik & hasilnya mereka tetap nyaman untuk membicarakannya.

Hal pertama yang penulis perlu sebutkan bahwa pria dan wanita memiliki alat kelamin yang berbeda. Ya, penulis tahu itu bukan hal baru bagi Anda, tapi saya menyebutkan konsekuensi psikologis perbedaan dasar biologis tersebut? OK..ok, fakta alat kelamin kita bekerja memiliki konsekuensi yang sangat mendalam pada cara kaum hawa berpikir dan melihat dunia

Penikmat kopi sekalian - otak Perempuan bekerja ke dalam > keluar. Artinya: Mereka akan berkonsentrasi pada diri mereka sendiri sebelum berpikir tentang seluruh dunia. Hal ini menjelaskan mengapa mereka "unik". Menggunakan istilah "lima menit" biasanya cukup untuk menonton setengah dari pertandingan sepak bola. Selama "lima menit", Wanita mampu mengeksplorasi dunia mereka, dan Anda lihat? psikologi mereka memerintahkan mereka untuk berperilaku seperti itu.

Ini tidak terjadi ketika seorang wanita menjadi seorang ibu. Ketika perempuan berbicara tentang anak-anak mereka, mereka biasanya memindahkan dirinya ke tempat kedua. Juga terkadang untuk berubah menjadi singa betina yang gagah berani jika mereka harus membela anak-anak mereka. Apakah ini salah satu naluri yang telah memungkinkan kita untuk bertahan hidup sebagai suatu spesies? Mungkin, tapi artikel ini bukan merupakan studi antropologi, jadi mari kita teruskan saja. Intinya adalah bahwa, bagi seorang wanita, anak-anaknya lebih penting daripada dirinya.

Perempuan sekali dipahami bahwa mereka secara fisik lebih lemah dari laki-laki, dan memiliki konsekuensi bahkan tujuh atau delapan ribuan tahun sesudahnya. Perempuan (meskipun mereka tidak pernah akan mengakui itu) melihat dunia sebagai "kekerasan", berlawanan dengan pria, yang menemukannya sebagai "kompetisi". Sekarang Anda mengerti mengapa wanita, bahkan remaja berharap untuk hidup dengan seorang pria di sisi mereka ketika mereka tumbuh dewasa. Hal ini didasari kebutuhan akan rasa aman. Ini tidak berarti bahwa perempuan tergantung pada laki-laki untuk merasa nyaman, dilindungi, atau bebas (percaya bahwa akan mengerikan kesalahan pada pemahaman ini), tetapi mereka lebih suka mengandalkan perlindungan manusia untuk merasa lebih nyaman. (observasi: kebanyakan perempuan menganggap stereotip rasa ketakutan pada awalnya, tetapi sebenarnya mereka menerimanya beberapa menit kemudian),
langkah berikutnya dalam dunia wanita adalah untuk menjaga lingkungan mereka (termasuk manusia nya, jika ada). otak perempuan bekerja ke dalam > keluar, mereka tidak hanya harus indah merawat diri ... lingkungan mereka juga perlu untuk menjadi cantik. Itulah sebabnya mengapa wanita peduli begitu banyak tentang hal kecil dari ornamen cantik atau yang lain (con: gantungan kunci cantik).

Hal terakhir yang menyebutkan tentang wanita dan dunia mereka adalah bahwa wanita perlu berkomunikasi dan sering merasa terhubung. Ini berarti berbicara, melihat, menyentuh, dll... namun pada dasarnya berbicara. Anda mungkin perlu mempertimbangkan untuk menjadi seorang pendengar yang baik hari ini. Hal ini benar-benar dapat membantu Anda.

berhati-hatilah untuk tidak membuat kesalahan yang sama setiap orang lain di bumi. Ironis karena wanita berbicara hanya untuk didengarkan, bukan untuk Anda atasi masalahnya yeng membebani hidupnya. penulis ulangi. Perempuan tidak ingin Anda memperbaiki keadaan, mereka ingin Anda mendengarkan, simpatik dan memberitahu mereka tentang saat ketika Anda merasakan hal yang sama persis. Ketika orang mendengarkan masalah, mereka langsung berpikir untuk melakukan sesuatu untuk menyelesaikannya. Jangan lakukan itu, jika Anda merasa Anda harus melakukan sesuatu, Anda ada baiknya bertanya: "Apakah bisa saya mengatakan sesuatu? Jika Anda melakukannya dengan cara ini, ia akan melihat Anda benar-benar mengerti dan dia akan menghargai hal itu.

Maka guna untuk mempermudah ingatlah peraturan ini:
  • Setiap wanita berbeda, jadi tidak ada aturan yang tepat untuk memahami mereka. Namun ingatlah untuk mendengar mereka.
  • Perempuan lebih suka orang yang romantis, sopan, manis, sayang, menghibur ... tapi pada saat yang sama, seseorang yang menunjukkan dirinya maskulin, kuat, kuat dan agresif.
  • Beberapa wanita akan menguji Anda, beberapa tidak akan, jadi bersiap-siap untuk tes dan tidak menyerah.
  • Tampilkan diri Anda jantan dan mereka akan menyukai Anda lebih mudah.
  • Sebagai masyarakat berkembang, perempuan menjadi lebih mandiri, tapi untuk cinta mereka belum banyak berubah.

Rabu, 08 Desember 2010

Cinta dan Depresi

Cinta adalah sebagai hal penting untuk pikiran dan tubuh sebagai oksigen. Itu tidak bisa ditawar. Semakin tersambung Anda, Anda akan merasakan semakin sehat secara fisik dan emosional. Semakin sedikit tersambung Anda, semakin Anda berisiko.

Hal ini juga benar bahwa semakin sedikit cinta yang anda miliki, semakin depresi Anda mungkin mengalami dalam hidup Anda. Cinta adalah mungkin antidepresan terbaik yang pernah ada karena salah satu sumber yang paling umum depresi adalah perasaan tidak dicintai. Kebanyakan orang yang depresi tidak mencintai diri mereka sendiri dan mereka tidak merasa dicintai oleh orang lain. Mereka juga sangat terfokus diri sendiri, membuat mereka kurang menarik bagi orang lain dan merampas kesempatan mereka untuk mempelajari keterampilan cinta.

Ada sebuah mitologi dalam budaya kita bahwa cinta terjadi begitu saja. Sebagai hasilnya, orang depresi sering duduk pasif menunggu seseorang untuk mencintai mereka. Tapi cinta tidak bekerja seperti itu. Untuk mendapatkan cinta dan menjaga cinta Anda harus pergi keluar dan menjadi aktif serta mempelajari berbagai keterampilan khusus.

Sebagian besar dari kita mendapatkan ide-ide kita tentang cinta dari budaya populer. Namun - budaya ideal pop cinta terdiri dari gambar realistis diciptakan untuk hiburan, yang merupakan salah satu alasan mengapa begitu banyak dari kita yang dibentuk menjadi depresi. Itu bagian dari kerentanan kita, seperti makan junk food, kita terus-menerus dirangsang oleh gambar kepuasan instan. penulis pikir cinta semacam itu hanya gangguan dan kegilaan.

Salah satu konsekuensi adalah bahwa ketika kita berhadapan dengan cinta di dalam dunia nyata kita menjadi marah dan kecewa karena ada banyak hal yang tidak sesuai dengan budaya yang ideal. Sebagian dari kita menuntut dan mengendalikan, menginginkan orang lain melakukan apa yang kita pikirkan ideal bagi kehidupan asmara kita, tanpa menyadari esensi ideal kita sesuai atau tidak dengan kehidupan orang lain.

Kita tidak hanya mungkin tapi perlu untuk mengubah's pendekatan guna mencintai untuk menangkal depresi. Terdapat strategi tindakan untuk mendapatkan lebih banyak dari apa yang Anda inginkan dari hidup - untuk mencintai dan dicintai. strategi dasarnya adalah:

Mengakui perbedaan antara limerance dan cinta. Limerance adalah keadaan psikologis obsesi yang mendalam. Limerance adalah tahap pertama dari atraksi gila dimana semua hormon yang mengalir dan hal-hal terasa begitu benar. Hal ini dapat menjadi kemungkinan berkembang menjadi cinta. Ataupun cinta kebanyakan mulai keluar sebagai limerance, tetapi limerance tidak selalu berkembang menjadi cinta.
   
Ketahuilah bahwa cinta adalah keterampilan yang dipelajari, bukan sesuatu yang berasal dari hormon atau emosi khusus. Erich Fromm menyebutnya karena Anda akan memiliki banyak pengalaman kegagalan "tindakan akibat" dari mencintai. Sehingga jika Anda tidak belajar keterampilan cinta anda, penulis menjamin bahwa Anda akan tertekan, bukan hanya karena Anda tidak akan mendapatkan cinta tetapi tidak cukup tersambung kepada orang yang anda cintai.

Pelajari kemampuan komunikasi yang baik. Komunikasi adalah sarana yang dapat Anda kembangkan dalam membangun kepercayaan dan mengintensifkan koneksi. Semakin Anda dapat berkomunikasi semakin anda dapat mengurangi tekanan kerena Anda akan merasa dikenal dan dipahami.

Selalu ada perbedaan inti antara dua orang, tidak peduli seberapa baik atau dekat Anda, hubungan seperti ini akan selalu memunculkan perbedaan. Persoalannya kemudian adalah untuk mengidentifikasi perbedaan dan bernegosiasi dengannya sehingga kita tidak membuat jarak atau membunuh hubungan Anda.

Anda harus melakukannya pemahaman dimana orang lain akan datang di kehidupan Anda, siapa orang tersebut, dan dengan apa mereka mampu mewakili diri Anda. Ketika perbedaan dikenal Anda akan mampu bernegosiasi dan kompromi pada mereka yang berada diluar Anda sampai Anda menemukan landasan bersama yang bekerja untuk keduanya.

Fokus pada orang lain. Daripada fokus pada apa yang Anda peroleh dan bagaimana Anda diperlakukan, adalah lebih baik membaca kebutuhan mitra Anda. Apakah orang ini benar-benar telah memenuhi kebutuhan jati dirinya sendiri? Ini adalah keterampilan yang sangat sulit bagi orang untuk belajar dalam budaya narsisistik. Tentu saja, Anda tidak kehilangan diri sendiri dalam proses, Anda akan memastikan bahwa Anda juga cukup untuk memenuhi kebutuhan Anda.

Depresi membuat orang begitu terfokus pada diri sehingga mereka tidak mendapatkan di luar dirinya untuk dapat belajar mencintai. Semakin Anda fokus pada orang lain untuk belajar merespon dan memenuhi kebutuhan mereka, semakin baik Anda akan mendaptkan cintanya.

Mengembangkan kemampuan untuk mengakomodasi realitas simultan. Artinya mencintai adalah satu Kenyataan yang sama pentingnya dengan Anda sendiri, dan Anda perlu untuk menjadi mengerti karena Anda ingin mengerti diri Anda sendiri. Kadang mereka benar-benar berkata, apa yang mereka benar-benar membutuhkan? Orang yang tertekan akan berpikir satu-satunya realitas adalah realitas depresi mereka sendiri.

Aktifkan perselisihan pada pesan internal bahwa Anda kebal terhadap penolakan. Sensitivitas terhadap penolakan adalah fitur depresi kardinal. Sebagai konsekuensi rendahnya harga diri, setiap hubungan ditafsirkan terlalu pribadi sebagai bukti ketidak mampuan. ketika Anda Cepat merasa ditolak oleh pasangan, maka Anda percaya itu adalah perawatan yang fundamental bagi anda. Namun, penolakan benar-benar berasal dari Anda, dan perasaan tidak mampu adalah depresi yang anda ciptakan sendiri.

Bicara kembali ke dalam diri Anda, Anda akan mendengar: "Aku benar-benar ditolak, "mencintainya adalah kesalahan". Atau "ini bukan saya", kalimat-kalimat itu adalah bukti Anda tidak tahu menghadapi situasi batin ini, sehingga mulai saat ini sudah sepatutnya Anda berkata: "saya akan belajar memahami dan mencintai", "Saya adalah pribadi yang akan mencintai", "Saya ada untuk mu guna membahagiakan mu". di dalam diri Anda. Bila Anda membingkai situasi ini ketika cinta anda ditolak, Anda akan dapat bertindak lagi dengan cara yang efektif dan tentunya Anda dapat menemukan serta menjaga cinta yang Anda butuhkan.

Minggu, 14 November 2010

Manusia Bijak

Sudah cukup lama  penulis tidak menulis di blog ini. Mungkin karena kesibukan yang cukup menyita waktu penulis. Tapi hari ini saya ingin sekali berbagi kepada penikmat kopi sekalian mengenai bagaimana kita menemukan kebijaksanaan di dalam diri kita.

Bagaimana kita menemukan kebijaksanaan di dalam kehidupan kita? Dalam kajian ilmu Psikologi, kebijaksanaan (wisdom) adalah salah satu dari tujuh kualitas yang otentik tradisi kontemplatif yang bertujuan untuk mendorong dalam kehidupan manusia. Kebijaksanaan dapat dikatakan sebagai kombinasi pemahaman eksistensial dan keterampilan hidup praktis, serta transrational wawasan yang bersifat intuitif. Penulis yakin anda harus memutar otak lebih keras dalam memahami pemahaman psikologis diatas. Setelah menggaruk-garuk kepala cukup lama untuk memahaminya, penulis akhirnya bepikir untuk lebih bijaksana dengan membuang pengertian diatas dari pikiran penulis dan penulis harap pembaca juga mengikutinya. Lalu seperti biasanya penulis lebih memilih memaknainya sendiri dengan mengartikan kebijaksanaan sebagai cara kita dalam hidup. Mengapa seperti itu? Mari kita lihat…

Apa yang telah penulis dengar dan telaah, telah menciptakan paradoks mengenai seperti apa bentuk manusia yang bijaksana. Dan apa yang digambarkan oleh media massa belum tentu merupakan persentasi dari bijaksana. Pribadi bijaksana tidak berada di stasiun TV atau radio. Dia tidak menulis buku atau membuat kuliah tentang kebijaksanaan. Kebijaksanaan adalah kapasitas cadangan untuk menganalisa, memahami, cinta, menghargai, dukungan, mentoleransi, menghormati, dan menerima. Yang tidak sembarangan orang dapat melakukannya. Orang bijak dapat didefinisikan sebagai orang yang tidak memiliki Tuhan yang mengasingkannya atau guru yang mengasingkan kebebasannya. Setiap alienasi hanya dapat menyebabkan suatu penjara kesadaran dan penyimpangan dalam membuat keputusan.

Orang bijak juga bisa didefinisikan sebagai orang berpengalaman yang tahu mendalam kehidupan. Orang bijak telah belajar perbedaan antara benar dan salah dan menerapkan pengetahuan ini setiap menit hidupnya. Dia adalah orang yang telah mengalami rasa sakit sebagai elemen hidup yang tak terelakkan. Seseorang yang telah belajar untuk mengampuni. Seseorang yang telah belajar dari orang lain.

Tidak seperti orang lain, orang bijak adalah orang yang memperhatikan orang lain karena ia tahu bahwa pendapat yang berbeda adalah sumber konstan pengayaan dan pengetahuan. Orang bijak adalah orang yang mampu memahami orang lain, yang tampak hidup dengan kualitas baik atau buruk mereka. Dia belajar hubungannya dengan cinta, pengampunan dan kasih sayang. Orang bijak juga merupakan orang yang telah melakukan perjalanan secara ekstensif di bumi dan di dalam hati manusia. Seseorang yang tinggal semua perasaan dan emosi orang lain.

Seorang bijak dapat membedakan dirinya dengan tindakannya dan prasyarat yang telah menyebabkan keputusan untuk melakukan sebuah tindakan. Namun, terkadang kebijaksanaan mendiktenya untuk melakukan tindakan yang berbeda atau tidak melakukan, tergantung pada keadaan.

Orang bijak bukanlah manusia yang sempurna. Orang bijak tidak terlepas dari membuat kesalahan. Tetapi ketika ia melakukannya, ia akan mengenali mereka, memperbaiki mereka, ia meminta pengampunan dari mereka yang mungkin telah dirusaknya dan akan membayar hutang dari apa yang dilakukannya, walaupun ia harus berkeringat darah dan air mata, sesampai hutang itu dibayar. Yang terpenting, ia selalu menarik pelajaran dari kesalahan dan tidak akan pernah mengulanginya lagi. Pengalaman akan kesalahan merupakan hadiah yang tak ternilai yang juga mengajarkan kita untuk menerima dan memaafkan kesalahan orang lain.

Dia yang bijak merasa tidak memiliki kebencian atau mengkonsumsi fanatisme. Hanya berusaha untuk mengerti. Namun juga bisa suka atau tidak suka, merasa cukup dalam kehidupannya. Orang bijak berbalik dan bebas dari segala nafsu yang menjauhkan dari bentuk-bentuk penindasan fisik serta intelektual terhadap orang-orang disekitarnya.

Dia yang bijak dapat mencapai ketenangan di pikiran dan tubuhnya, walaupun setelah ia bekerja lama pada dirinya sendiri. Dia mampu memantau dan mengendalikan dorongan dan naluri yang terkadang merupakan cap binatang di kehidupan kita.

Orang biasa akan berbicara dengan lantang. Maka, dia yang bijak lebih memilih untuk mendengarkan bicara. Dia yang banyak suara, akan menjadi pusat perhatian, karena egonya sangat besar dan dilihat sebagai yang terbaik dan terbesar. Sehingga tanpa sadarterdapat pengandaian bahwa orang bebal selalu ingin memaksakan pendapatnya pada orang lain.

Orang bijak mendengarkan, mengamati dan diam karena ia mengerti bahwa tidak ada manusia yang bisa memiliki ilmu atau pengetahuan apapun. Dia mengerti bahwa kebanyakan orang tidak mempertahankan pelajaran hidup atau sejarah. Dia juga mengerti bahwa orang yang berbicara sepanjang waktu itu tuli dan orang yang benar-benar kaya adalah orang yang mendengarkan. Orang bijak tidak pernah memaksakan sudut pandangnya. Dia tidak pernah akan memberi tahu Anda apa yang harus Anda lakukan. Sehingga orang bebal tidak akan pernah meminta nasihat dari bijak. Untuk semua orang yang bodoh merasa diri bijaksana.

Orang bijaksana kadang-kadang akan meminta saran dari orang yang sederhana, seorang manusia yang kita tidak pernah berpikir untuk meminta pendapatnya, tanpa mengetahui mengapa. Orang yang bijaksana tahu bahwa setiap plot manusia ada kebijaksanaan. Dan kadang-kadang, orang yang melihat dari luar atau dari jauh dapat memiliki pendapat. Orang bijaksana adalah orang yang meikirkan inti dari tindakannya dan sepenuhnya memperhatikan serta terlibat dalam masalah-masalahnya.

Orang bijak bukanlah moralis, dia tahu hikmah yang datang dari hati, batin. Orang bijaksana tidak sempurna dan dia tahu itu. Orang bijak tidak menuduh, tidak mengutuk. Mereka hanya mencoba memahami. Orang rata-rata suka menuduh dan mengutuk orang lain, bukan untuk dosa-dosa yang mereka lakukan tetapi karena ia percaya bahwa manusia turun dari langit. Orang seperti ini memiliki cara tersebut untuk menjatuhkan orang lain. Sehingga  orang disekitarnya adalah berbeda, sehingga cukup untuk menuduh dan mengutuk sebagai senjata paling utama yang dimilikinya.
 
Bijak memiliki penalaran yang sehat, kesadaran yang tajam terhadap realitas hal, rasa besar terhadap keadilan dan apa yang baik atau buruk bagi manusia dan alam. Orang bijak akan menahan diri dari menilai tanpa mengetahui semua seluk beluk situasi yang dihadapinya.

Orang bijak berhati-hati untuk menilai orang lain secara permanen, karena ia tahu bahwa banyak hal sering dibayangi dalam kepribadian manusia dan keputusan selalu tidak lepas dari penyimpangan yang dibuat dengan pengetahuan penuh fakta.

Suatu hari, orang yang cukup gila atau bodoh akan melihat orang bijak dan bertanya kepadanya “bagaimana caranya agar menjadi bijak”. Orang bijak akan meresponnya dengan simpati serta akan menjelaskan bagaimana orang yang bertanya bisa lakukan atau bagaimana dia bisa belajar untuk melakukannya. Dia selalu ada, mendengarkan, dan dia kadang-kadang memberi nasihat. Ketika dia tidak tahu, maka dia berkata: "Saya tidak tahu."

Banyak orang yang belum tentu bijaksana, namun terkadang, perilaku mereka, tindakan mereka atau kata-kata mereka akan dipandu oleh kebijaksanaan. Seseorang dapat disentuh oleh kebijaksanaan di dalam hidupnya dan bukan dari kehidupan orang lain. Umur tidak memberi kebijaksanaan, namun perjalanan waktu yang memberikannya. Orang bijak tidak membedakan, meskipun semua usaha manusia untuk mencoba untuk membedakan diri dari satu sama lain dan membangun dinding di antara mereka.

Namun, akhirnya ada pertanyaan yang membayangi penulis. Bukankah kita memang seharusnya menajalani kehidupan ini dengan cara seperti ini? atau kita hanya telah melupakan moralitas yang sebenarnya telah mudah kita pahami pada masa kita berada di bangku sekolah dasar. Apapun jawaban pembaca, itu merupakan pilihan bagi anda...

Jumat, 05 November 2010

Politik Para Demit (Kolom Djoko Suud)

Jakarta - Gunung Merapi masih terus memuntahkan isi perutnya. Prahara itu mengobrak-abrik Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Di tengah itu tampil Mbah Ponimin bilang ketemu Sultan Agung, muncul awan Petruk, dan Dr Surono ahli gunung mendapat 'gelar' baru Mbah Rono. Inilah politik para demit yang tidak enak dinalar tapi asyik didengar.

Mumpung gunung mistis itu masih bergolak, rasanya menarik untuk memasuki batin orang Jawa. Insan berperadaban lama, pengamal euphemisme, dan pemberi makna tiap kejadian dan benda. Pengayaan itu membuat banyak orang tidak paham. Padahal jika ranah ini dibawa ke Islam, maka mirip garis besar 'Ihya Ulumuddin' gagasan Al Ghazali. Syariat itu wadag. Ma'rifat itu jiwa.

Manusia Jawa itu hakekatnya adalah spiritualis sejati. Dia tidak hanya bicara kebaikan, tetapi sekaligus pelaku kebaikan. Syariat dijalani dengan kata dan sikap. Ma'rifatnya diendapkan sekaligus dilakukan. Itu latar idiom ing ngarso sung tulodho, ing madyo bangun karso, tut wuri handayani. Di depan memberi contoh. Di tengah menyemangati. Di belakang mendorong menuju kebaikan.

Almarhum Kuntowijoyo menyebut manusia Jawa itu introvert. Itu karena kebaikan dalam budaya Jawa disimbolisasikan padi. Padi yang berisi itu menunduk. Padi yang tegak itu gabuk. Tidak ada isinya. Ini sebagai metafora, bahwa orang yang berilmu, orang cerdas, orang yang memimpin dan sadar sebagai pemimpin itu adalah yang tidak pongah. Dalam darahnya lebih banyak dialiri unsur malaikat ketimbang setan.

Manusia yang punya budi pekerti luhur itu dituakan. Dia dijadikan tempat mengadu. Diposisikan sebagai embat-embate pitutur (pertimbangan) dalam segala persoalan. Dan orang yang sudah sama dalam kata dan tindakan itu dipanggil mbah, eyang, dan romo. Adakah Mbah Rono dan Mbah Ponimin memang sudah pada tahapan itu?

Ini penghargaan bernilai spiritual yang bersifat metafisis. Orang yang dituakan itu adalah orang yang mengamalkan filosofi budi. Dia tidak kebendaan. Apalagi pamrih jabatan. Jangan kaget jika berpuluh-puluh tahun lalu orang kaya di desa selalu dicurigai. Dituding mengkaryakan Tuyul atau Nyai Blorong, makhluk antah-berantah yang dipercaya mampu membuat kaya.

Sifat mengutamakan keluhuran itu sekarang memang semakin langka. Banyak yang bilang manusia Jawa kini sudah hilang 'Jawanya'. Hilang etikanya. Hilang budi pekertinya. Hilang sifat spiritualitasnya, karena sudah menjadi pengamal filosofi materi. Jujur tapi miskin itu hina. Punya jabatan tinggi tidak korupsi itu naif. So, orang Jawa yang baik sekarang adalah perampok dan maling. Maling rakyat dan maling negara.

Budaya profan itu memang tuntutan. Tuntutan dari hedonisasi yang merambah seluruh sendi. Orang Jawa tak lagi menyisakan waktu nglalar lan nglulur (instrospeksi). Dan yang Islam menempatkan salat sekadar kewajiban. Wajib manembah mring Gusti Allah, tak peduli hanya dijalankan seperti check-lock absensi atau malah hanya tabik sambil berlari.

Profanisme itu yang merusak segalanya. Orang kaya hasil maling dipuja. Sogok dan suap demi lancarnya urusan dihalalkan. Cagar budaya, cagar alam, cagar-cagar yang lain dirusak untuk diduitkan. Dan ketika alam marah, maka reaksi logis adalah saling menyalahkan. Itu karena watak spiritualitasnya sudah hilang. Manusia tinggal punya mulut untuk berteriak dan punya akal untuk ngakali.

Manusia Jawa memang sinkretis. Tapi sinkretisme itu bukanlah penggabungan seluruh agama untuk dijadikan satu ugeman. Sinkretisme disini adalah suatu penghargaan terhadap kepercayaan orang lain yang berbeda. Asas harmonisasi tetap menjadi soko guru, karena perbedaan adalah radiks harmoni. Dengan begitu, maka pengakuan Mbah Ponimin bertemu Sultan Agung memang bukan berlatar 'Islami'. Ini sama dengan penipuan mata melihat awan Petruk.

Wadagisme itu adalah politik para demit agar semuanya bubar. Jika manusia Jawa masih memegang roh spiritualitas nenek moyangnya, tentu tidak melihat setan sebagai lawan yang harus dilawan. Memang benar makhluk itu dicipta untuk menggoda. Menggoda kita agar jauh dari-Nya dan salah langkah. Tapi secara spiritual, kita harus berterimakasih pada Allah karena didampingi setan agar makin beriman dan kian dekat dengan-Nya.
Baca 'Sajaratul Kaun' yang mengkisahkan setan bertamu pada Nabi Muhammad SAW saat junjungan kita itu dikelilingi para sahabat. Umar Bin Khattab yang marah dan hendak membunuhnya dicegah oleh Nabi. Panutan yang dikenal jujur itu menyuruh menanyai yang baik dan buruk baginya agar manusia menjauhi yang diinginkan setan dan menjalankan yang tidak disukai setan.

Dan di tengah keprihatinan saudara-saudara kita yang terkena musibah, coba sedikit kita renungkan kata-kata James Own dalam 'The Satanic Tragedy'. 'Setan itu kasihan. Tobat pun masih akan masuk neraka. Tapi kalau kita mengasihani setan, itu sama artinya kita telah digoda setan.' Subhanallah!

Politik setan memang halus dan menjebak. Adakah kita mengamalkan itu dengan saling menghujat perbedaan dan saling menyalahkan tragedi yang terjadi?

*) Djoko Suud Sukahar adalah pemerhati budaya, tinggal di Jakarta.

Dikutip dari: http://www.detiknews.com/read/2010/11/04/103944/1485378/103/politik-para-demit?nd991107103

Kamis, 21 Oktober 2010

Prokrastinasi (Oleh: Hotim....)

Ini adalah sebuah tulisan menarik dari seorang wanita bernama Hotim (saya lupa nama belakangnya :p) yang merasa bahwa ia terinspirasi dari tugas-tugas kuliahnya. Sebuah tulisan yang santai dan menjelaskan menganai sebuah hal kecil dalam hidup kita dan hal ini disebut dengan  prokrastinasi. Saya suka dengan cara jujur dia menyampaikan pesannya.. jadi tanpa berpanjang lebar... Semoga bermanfaat...

 ________________________________________________________ ^_^



Tiba2 pengen nulis,,,,mmmmm,,WHAT IS PROKRASTINASI ???? mungkin sbgian xan ada yg blom tau niee,,
Prokrastinasi adalah sebuah istilah yang menggambarkan orang menunda-nunda sebuah pekerjaan.  Banyak mikir tapi no action. Menurut riset, prokrastinasi ini disebabkan kurangnya kepercayaan diri dalam menghadapi masalah. Nah ada juga ni yang mengatakan bhw prokrastinasi itu sebenarnya proses membuat software dalam otak kita.

hmmm.. kayaknya prokrastinasi ini memang udah jadi penyakit turun temurun sejak jaman nenek moyang qt. Teman2 jga mungkin banyak yang ngerasa sbgai anggota prokrastinator. Hehheheeeee:-)
 Namun, setelah bberapa hari ini aku merenung, ternyata aku pun prokrastinoator (pelaku prokrastinasi) dalam beberapa kondisi. Mungkin ketika pekerjaan yang aku lakukan kurang menarik, atau aku membuat kesalahan besar, ketika tidak percaya diri, dan ketika tugas yang ada overload..bingung cari bahan,,,,,

Mungkin bgi teman2 yg sudah kerja,,,klo lgi dpt kerjaan dikit sering ntar jah dech kan gampang,,,so nyepelein dech,,,tpi klo kerjaanx byk,,numpuk,,,mulai dech kebingungan apa dlu yg mau dikerjakan,akhirnya leyeh2,,merenung dlu,kebnyakan merenung g kerja2.

padahal kan menunda2 tuh bikin otak qt lelah looooh,,karena hnya berfikir dan berfikir apa yg hrus dikerjakan,,,,,Kan kerjaan ato tugas tuh harusny dikerjakan dikit demi sedikit pasti bias nemuin titik terang..

Nah, bagaimana ilmu psikologi memandang perilaku prokrastinasi dan bagaimana memodifikasi perilaku ini? Silakan teman-teman klo ingin menanggapi dan kasih ide,,,monggo…..
Aku pernah ngebaca,,,ada teman kita tuh membuat main map tentang cita-citanya. 
  1. caranya adalah merancang tujuan cita2 sendiri yang bercirikan SMART (specific, measurable, achieveble, rasional, timeble).
  2. merencanakan bagaimana cara dan waktu terbaik untuk belajar/kerja.
  3. tetep menjaga motivasi
  4. fokus pada perhatian dan tugas2 belajar/krja yang terkait dengan tujuan.
  5. menggunakan strategi belajar yang tepat sesuai dengan kita.
  6. memonitor kemajuan.
  7. mengevaluasi hasil akhir.
Ada juga nih yg bilang,,yg terpenting buat permasalahan ini adalah NIAT dari masing2 individu. kalo uda merancang berbagai jenis tindakan tapi tidak ada niatan..hhmmmm….sama saja, betul nggak??
oiaaaaa,,,, ada baiknya ketika kita pengen memperbaiki tingkah prokrastinasi, ajaklah orang terdekat yang b’tugas untuk mengingatkan.
Missalnya ni,,: ada teman yang selalu bantu ngingetin tugas ato kita saling kontak2 via sms buat saling mengingatkan,,mungkin ni bisa berhasil….

Sabtu, 16 Oktober 2010

Belajar Dari Makanan (Sabrina Lasama)

Ini adalah tulisan seorang teman bernama Sabrina Lasama. Penulis tertarik untuk mencantumkannnya dalam blog ini dikarenakan penulis bisa merasakan ada sebuah kejujuran dalam memaknai sesuatu yang dilakukan oleh Sabrina Lasama. Silahkan menikmatinya ^_^ _________________________________________________

I love food.....
really love food...
hahahahah..

makanan tidak hanya sekedar bagaimana geraham-geraham mencernanya,, atau ketika lidah melumatnya,, ataupun saat kerongkongan melakukan gerak meremas-remas untuk disalurkan ke lambung..

Makanan tidak hanya sekedar cita rasa yang dikecap di permukaan lidah... manis,, pahit,, asam,,pedas...

Makanan adalah bagaimana kita bisa menarik pelajaran darinya...

Let's begin!!

Menu yang saya makan hari ini adalah :
  • sayur pare
  • salad buah
  • kapurung
  • stroberry
  • kripik pisang coklat
  • donat gula isi selai bluberry
Kecaplah meski itu pahit (sayur pare)

Teman,, kau tau buah pare... tumbuhan rambat (semoga saya tidak salah) dalam penyebutan orang makassar "Paria". Sungguh pahit di lidah memang... Konon berkhasiat menyembuhkan penyakit MALARIA. Pernahkah kalian melihat buahnya?? ya,, buah berwarna hijau dengan permukaan yang kasar (banyak benjolan kecil di kulit buahnya). Tahukah kalian keajaiban yang dibawa oleh buah pare? Biji dalam buah/ sayur sepahit itu sangatlah manis di lidah.. tidak percaya?? silahkan belah dan cicipi buahnya.. ini nyata dan bukan sekedar lelucon.. lantas.. adakah ilmu pengetahuan yang dapat menjelaskannya?? saya rasa tidak (atau mungkin belum ) ada.. ataukah sudah ada namun saya tidak mengetahuinya?? Yang pasti,, pelajaran yang bisa kita ambil adalah,, untuk segala sesuatu yang pahit dalam hidup ini pasti juga memiliki bagian termanis dan membawa makna yang dapat bermanfaat bagi kita. Layaknya biji pare yang manis dan daging buahnya yang meski pahit namun berkhasiat dan sungguh enak bila disayur.. hihih. so, ma fren... kecaplah meski itu pahit!!

Indahnya perbedaan (salad buah)

Saya sedih dengan segala keterpurukan dan prestasi gelap yang diukir Indonesia di segala bidang. Saya miris dengan masyaraktnya yang konon kabarnya hanya 20% yang termasuk dalam piramida tengah ,, org-org dengan pertumbuhan ekonomi paling cepat di dunia.. 80% sisanya kemana?? ohh,, nyata!! di bawah garis kemiskinan tentu saja!! Tapi dibalik semua hal-hal kelam itu,, saya sangat mencintai Indonesia (siapapun akan mencintai tanah kelahirannya). Tapi kecintaan ini beralasan.. lihat,, hanya di Indonesia kau bisa menemui beragam adat, budaya,, pulau, MAKANAN,, dan (mengutip salah satu kalimat yg pernah ditulis seorang teman) "Hanya di Indonesia kau bisa berwisata dari ujung sabang hingga ujung merauke,, dari pulau satu ke pulau laiinnya, dari kultur satu ke kultur lainnya tanpa mengeluarkan biaya untuk membuat passpor" bukanka itu sesuatu yang terdengar mengasyikkan?? ya,, tentu saja... tidak cukup jari tangan dan kakiku(di tambah jari tangan bapak ibu maupun adikku) untuk menghitung keberagaman di Indonesia...Lalu aapa yang bisa menyatukan perbedaan itu?? Tidak lain dan tidak bukan adalah KEINDAHAN. Bagaikan salad buah yang diramu sedemikian lezat dan bergizi tinggi. Untuk yang tidak suka melon tak perlu khawatir,, untuk yang tak suka jeruk tak perlu khawatir,, untuk yang tak suka apel atau pepaya, atau bahkan pisang juga tak usah cemas,, karena saat buah-buahan itu diiris kecil dan dicampur mayonaise, keju dan susu maka semuanya akan melumer dan indah terasa di lidah.. dan semua akan menyukainya. saya jamin.... Jadi kawan..... Perbedaan itu indah kok....

Jauh di mata dekat di hati (kapurung)

Saya tidak pernah tau dan tidak pernah menyakan mengapa kapurung menjadi makanan khas dan favorit masyarakat Luwu, Sulawesi Selatan dan sekitarnya. Saya tak pernah menduga semua lidah menyukainya. Lidah jawa,, lidah sunda,, lidah batak,, lidah padang, lidah manado,,.. satu-satunya yang saya tau adalah,, makanan itu terbuat dari sagu,, dan apakah sagu tumbuh di sulawesi selatan juga?? nah,, ini juga yang saya belum tahu... kalo sesuai mata pelajaran IPS pas SD dulu,, sagu berasal dari wilyah timur indonesia,, Maluku,, Irian n sekitarnya lahh... namun makanan olahan sagu ternyata diminati mulai dari ujung barat indonesia!!! waww!!waww!!! jadi tiap makan kapurung,, pasti saya ingat maluku,, Irian dan wilayah-wilayah timur Indo,, jadi ingat saudar-saudara sebangsa dan setanah air di sana dan dalam hati berterimakasih pada mereka..."Terimakasih Tanah kalian telah menghasilkan bahan baku untuk membuat makanan seenak ini(sambil meneteskan air mata terharu..hikksss)" Saudara ku sebangsa dan setanah air,,,(Terutama Wasior n sekitarnya) meski kalian jauh,, kalian tetap dihatiku... dukamu adlah duka kita semua!!!"

Kenyataan tak pernah seindah reputasimu (stroberry)

Semua orang suka stroberry,, mulai anak2 sampe nenek2... mulai dari cewe.. cowo hingga yang gendre nya tidak bisa didefinisi,, mulai dari manusia hingga....terusin sendiri laahhh). stroberry lambang sesuatu yang manis,, romantis dan magis(hahahah). Tapi bagi saya,, semua reputasi stroberry itu luluh lantak di lidahku saat organ paling saya syukuri karena diberi oleh Tuhan dengan begitu sempurna bernama LIDAH mengecap rasa asam menyengat yang luar biasa.. Stroberry dengan reputasi baik dan penampilannya yang sok cantik itu hancur sudah... Kau asam sekali.. dan saya tidak akan pernah lagi mau memakanmu tanpa diolah terlebih dahulu...!jadi kawan,,, pelajaran yang bisa diambiladalah Be Yor Self!! Jangan pura-pura menampakkan sifat dan sikap yang sama sekali tidak mencerminkan dirimu... karena mangembalikan uang yang kau pinjam itu jauh lebih mudah dibanding mengembalikan reputasimu kalau sudah terlanjut buruk!!(:P)

Inovasi dan motifasi seindah keripik pisang coklat

Salah satu buuah yang paling tidak saya suka adalah Pisang, kecuali untuk beberapa kondisi :
  • lapar bangettt
  • pisangnya diolah menjadi sesuatu yang lebih manusiawi untuk dimakan such as,, pisang goreng,, kolak pisang,, banan split,, keripik pisang dan sebagainya.

Nah,,, mari kita bahas olahan pisang paling digemari rakyat indonesia.... Let say Keripik Pisang!!!.. Tadi saya iseng ke toko dan tertarik membeli keripik pisang rasa coklat... hmm (saya bukan peminat coklat) tapi dengan membeli kripik pisang coklat maka saya dapat mengunyah 2 hal yang saya tidak terlalu suka (baca : pisang dan coklat) dengan sangat nikmat.. lol.... betapa inovatifnya penemu kripik pisang coklat ini... menyajikan dua sensasi olahan makanan sehingga menjadi suatu cita rasa unik.. seprti menggigit coklat yang gurih berasa pisang,, seperti menggigit kerpikik pisang yang beraroma coklat.. Mantap!!! hahah.. bayangkan jika kita memilki motifasi dan semangat inovasi yang dapat meramu dua hal yang awalnya sangat bertentangan menjadi sesuatu yang baru dan menarik pasti akan lebih bermanfaat untuk kemanusiaan... Dijamin!!

Kejutan kecil dibalik tampilan lembutmu (donat gula isi selai bluberry)

Saya bingung menamai roti yang kerap saya beli,, dan hanya saya jumopai di toko ini. Mari sebut makanan ini donat. meski tidak berlubang. Dibalut gula halus yang putih bersih, tampak lezat dengan tampilan apa adanya itu. Tapi siapa sangka,, saat digigit,, melumerlah selai blue berry dari dalam kelembutan roti dan manisnya gula halus. Agak asam dan menggelitik lidah. sungguh sensasi yang unik... Berpikir,, ingin jadi seperti donat ini... selalu ada kejutan manis dibalik sikap-sikap yang sering ditampilkan... pasti hidup lebih berwarna.. bagaimana menciptakan kejutan itu??? dengan perkaya diri,, perkaya wawasan.. perkaya bathin... Mungkin tak perlu melulu selai blueberry,, suatu saat kau bisa memberi kejutan semenyegarkan selai semangka,, atau segurih selai kacang untuk orang-orang sekitarmu...:)

Minggu, 10 Oktober 2010

Globalisasi dan Kemiskinan

Konsep Globalisasi

Dalam tulisan Prof. Tadjuddin Noer Effendi ditegaskan bahwa konsep globalisasi dimaknai sebagai konsep integrasi dunia yang disertai ekspansi pasar (barang dan uang). Tujuannya adalah, bahwa dengan adanya integrasi perekonomian dunia dapat memicu pertumbuhan perekonomian sehingga dapat mengurangi kesenjangan dan kemiskinan. Keyakinan tersebut menimbulkan efek keyakinan lainnya yang menyatakan bahwa integrasi dunia dapat menimbulkan efek ganda dan diharapkan dapat merangsang perluasan dalam peluang kerja dan peningkatan upah riel sehingga kemiskinan berkurang.

Pada dasarnya konsep tersebut tidaklah buruk dan mungkin saja dapat diterapkan dan terbukti, tapi tentunya tidak di negara yang sedang berkembang, lebih dapat diterapkan pada negara yang sudah maju atau dikatakan negara industrialis modern. Karena tentunya negara maju-lah yang memiliki kesempatan atas penguasaan terhadap peluang dan kesempatan karena modal yang mereka miliki. Tentunya masyarakat berkembang yang mayoritas terdiri atas masyarakat miskin tidak sanggup atau sulit untuk menikmati peluang-peluang yang tercipta dan terpuruk ke dalam kemiskinan yang semakin dalam karena hanya mereka yang memiliki uang sajalah yang mampu menikmati peluang-peluang tersebut karena tentunya globalisasi memang terbentuk demikian.

Globalisasi Abad 19 Dengan Globalisasi Abad 21 Serta Implikasinya

Banyak masyarakat yang berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah hal baru yang muncul sebagai dampak dari modernisasi, industrialisasi dan kapitalisme. Bahkan tidak sedikit pula yang menyatakan bahwa globalisasi merupakan buah dari keberlangsungan sistem ekonomi makro dan dunia yang memaksa antar negara untuk saling bergantung dan ”menjatuhkan”.

Penjelasan yang tepat mengenai hal tersebut dalam tulisan Prof. Tadjuddin Noer Effendi adalah bahwa globalisasi sesungguhnya merupakan sebuah terminologi baru akan tetapi eksistensinya telah ada sejak lama. Pada abad 19 tentunya sudah muncul gejala globalisasi dimana biasa dinyatakan sebagai sebuah rekaan demokrasi sosial gaya lama (Giddens, 2000: 32-33). Gejala tersebut muncul pada saat terjadi ekspedisi bangsa-bangsa Eropa ke wilayah-wilayah Asia, Amerika Latin, dan Afrika dalam tujuannya untuk penyebaran agama dan pencarian sumber rempah-rempah dan kekayaan sebagai bahan baku produksi di negara mereka.

Negara-negara Eropa melakukan penindasan, pendekatan fisik dan bahkan perang untuk mendapatkan keuntungan dari daerah-daerah jajahan mereka. Bagi daerah jajahan tentunya mereka menjadi sumber kekayaan alam yang digunakan sebagai bahan baku di negara-negara eropa. Tidak hanya itu saja, bahwa pembangunan yang dilangsungkan di negara-negara jajahan adalah sebagai uasaha juga untuk meningkatkan produktivitas supaya keuntungan yang diperoleh akan berlipat ganda apabila produktivitasnya juga meningkat.

Adapun implikasinya pada saat itu adalah, negara-negara jajahan tidak mampu mengembangkan usahanya karena tentunya setiap usaha akan diruntuhkan oleh pihak kolonial dan dianggap sebagai pembangkangan terhadap pihak kolonial. Masyarakat pribumi hanya diperkenankan membangun usaha kecil di wilayah pinggiran. Tidak hanya itu saja tetapi yang lebih menyakitkan adalah bahwa masyarakat pribumi kehilangan segala potensi, daya pikir dan kekuatannya untuk mengembangkan usaha dan hidup lebih sejahtera. Pada jaman pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia bahkan diterapkan kerja paksa untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan perkebunan yang tentunya ditujukan demi memperoleh keuntungan yang lebih bagi pihak kolonial.

Sedangkan sedikit perbedaan dengan globalisasi abad 21 adalah bahwa pendekatan antar negara tidak lagi memerlukan pelayaran yang lama dalam waktu yang tentunya akan lebih lama juga. Semakin berkembangnya perangkat teknologi dan komunikasi semakin memudahkan ekspansi pasar antar negara berlangsung tanpa waktu yang lama dan dengan biaya yang mungkin di sebagian negara maju menjadi lebih murah.

Dalam proses perluasan wilayah perdagangan ataupun ekonomi, sebuah negara industri kini tidak perlu lagi melakukan pendekatan fisik atau perang sekalipun untuk menjalin hubungan antar negara atau untuk memperoleh keuntungan dari negara-negara berkembang. Kini hanya dengan melakukan pendekatan budaya, poloti di sebuah negara, sebuah negara industrialis akan lebih mudah unduk memperoleh keuntungan pasar dan akan lebih mudah dalam mendapatkan bahan baku atau untuk pemasaran suatu produk sekalipun.

Hal inilah yang kemudian menyebabkan matinya industri kecil di negara berkembang. Industri jamu di Indonesia misalnya, akan kalah bersaing dengan minuman suplemen hasil industri maju yang rasanya mungkin lebih enak. Selain itu, dengan mudahnya modal asing masuk ke Indonesia tumbuhlah banyak usaha-usaha yang kemudian diusahakan sebagai jalan untuk pembangunan.

Kesemuanya itu akhirnya berdampak pada saat krisis dimana banyak dari uasaha yang dimodali oleh pihak asing mengalami gulung tikar. Sektor informal tentunya sedikit sekali mengalami atau merasakan dampak dari situasi tersebut karna krisis hanya menyentuh sebagian besar sektor formal terutama usaha-usaha berkembang yang dimotori oleh pihak asing. Akibatnya peralihan pekerja dari sektor formal ke sektor informal menjadi sangat terlihat karena maraknya pemutusan hubungan kerja dari sektor formal pada saat krisis berlangsung.

Kesimpulan

Berdasarkan tulisan Prof. Tadjuddin Noer Efendi, terlihat bahwa apa yang dirasakan pada abad 19 dan abad 21 tebukti bahwa integrasi ekonomi dan ekspansi pasar memberikan sedikit sekali penanggulangan untuk kemiskinan. Memang, pada masa perkembangan globalisasi terjadi industrialisasi besar-besaran di negara berkembang akibat dari industri negara maju yang memicu proses tersebut. Akan tetapi pada akhirnya terdapat indikasi bahwa globalisasi membawa suatu negara pada kecenderungan de-industrialiasasi ketika bahan baku untuk industri habis atau bahkan memicu krisis ekonomi yang tentunya berakibat langsung pada pekerjaan dimana akan banyak sekali terjadi pengangguran. Walaupun masyarakat dapat ditarik ke sektor nformal, namun sangat jelas bahwa sektor informal memiliki ketidakpastian penghasilan yang tentunya hal tersebut akan semakin membuat masyarakat hidup dalam keadaan tidak pasti dan akhirnya terpuruk ke dalam jurang kemiskinan.

Dengan melihat betapa besar implikasi globalisasi terhadap masyarakat menuju kemiskinan salah satu hal yang bisa dilakukan adalah membuka kesadaran masyarakat. Memberikan liberalisasi politik bahwa masyarakat harus sadar dan tahu pasti bagaimana globalisasi dapat membawa mereka pada kemiskinan dengan salah satunya mengurangi gaya hidup konsumtif. Selain itu masyarakat memiliki kesempatan untuk menolak dengan tegas industri asing yang hendak mengambil bahan baku karena akan berdampak buruk pula bagi keberlangsungan alam dan perekonomian bangsa.

Kesadaran adalah hal terpenting. Ketika kesadaran terbentuk di masyarakat bahwa globalisasi mampu menenggelamkan mereka ke dalam jurang kemiskinan tentunya implikasi globalisasi terhadap kemiskinan tersebut dapat dikurangi. Semoga!

Jumat, 08 Oktober 2010

Pancasila Sebagai Paradigma

Pada zaman dahulu masyarakat lebih sulit dalam memberi batasan bada tiap-tiap ilmu pengetahuan. Menurut perkembangan pada saat itu berkembang pemahaman bahwa batasan ilmu pengetahuan didasarkan pada filsafat, setiap ilmu merupakan filsafat jadi tergantung pada filsafat yang dianut. Namun dalam perkembangannya pada saat ini tiap-tiap ilmu yang tergabung dalam filsafat tadi mulai melepaskan diri dari filsafat sehingga masyarakat aan lebih mudah dalam memilah ilmu pengetahuan.

Pada dasarnya terdapat dua ukuran ilmu pengetahuan yaitu; dimensi fenomenologis yang menyatakan  bahwa pada awalnya ilmu pengetahuan menunjukkan diri sebagai sebuah proses maupun juga sebagai sebuah produk. Yang kedua dimensi struktural yaitu bahwa ilmu pengetahuan terstruktur atas komponen komponen, objek sasaran yang hendak diteliti.

Ilmu pengetahuan kini melaju dengan cepat, mendasar, dan spektakular ternyata bukan lagi hanya sekedar sasaran bagi kehidupan umat manusia. Impikasinya adalah perbenturan tata nilai dalam segala aspek kehidupan. Fenomen perombakan tadi tercermin dalam masyarakat kita yang dewasa ini sedang mengalami masa transisi yaitu :
  • Transisi masyarakat dengan budaya argraris tradisional menuju masyarkat modern.
  • Transisi budaya nasional kebangsaan menuju budaya global mengenai nilai nilai universal.
Implikasi globalisasi ditunjukkan oleh berkembangnnya suatu standardisasi. Negara atau pemerintahan dimana pun, terlepas dari sistem ideologi atau sistem sosial yang dimilikinya.

Impikasi globalisasi menjadi semakin kompleks, karena disisi lain masyarakat hidup dengan standar ganda. Disini orang ingin mempertahankan nilai nilai budaya lama yang diimprovisasikan untuk melayani perkembangan baru yang kemudian disebut sebagai lahirnya budaya sandingan. Tindakan yang bersifat melawan terhadap perubahan perubahan dari nereka dipingirkan yang disebut sebagai budaya tandingan.

Alternatif mengatasi masa transisi di lingkungan masyarakat adalah dengan :
  • Pengetahuan akan semakin berkembang dan setiap saat akan terjadi perubahan. Setiap rekayasa implikasinya akan berdampak pada situasi sulit dimana setiap perubahan berdampak serius pada ilmu pengetahuan.
  • Menyusun strategi kebudayan yaitu strategi pengetahuan yang mengunakan nilai budaya kita sendiri sebagaimana termanifestasikan dalam pancasila, sebagai kerangkan acuan untuk membina dan mengembangkan ilmu pengetahuan demi peningkatan harkat dan martabat manusia Indonesia.
  • Menguasai budaya renaissance yang mengandung unsur unsur kebebasaan, optimisme, kreativisme, dan inovasi.
Paradigma dapat disebutkan yaitu sebagai keutuhan konseptual yang sarat dengan muatan ajaran, teori, dalil bahkan juga pandangan hidup untuk dijadikan dasar dan arah pengembangan ilmu pengetahuan. Paradigma dapat cenderung berfungsi sebagai ideologi.

Memasuki kawasan filsafat ilmu pengetahuan yang kita letakkan diatas pancasila sebagai paradigmannya perlu kita fahami dasar dan arah penerapannya yaitu:
  • Ontologis, hakikatnya ilmu pengetahuan merupakan aktivitas manusia yang tidak mengenal titik henti dalam upayanya untuk mencari dan menemukan kebenaran.
  • Epistemologi, pancasila dengan nilai yang terkandung kita jadikan metode berfikir dalam arti dijadikan dasar dan arah di dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yaitu parameter kebenaran kemanfaatan hasil hasil yang dicapainya adalah nilai yang terkandung di dalam pancasila.
  • Aksiologis, menggunakan epistemologi tersebut kemanfaatan dan efek pemgembangan ilmu pnegetahuan secara negatif tindak bertentangan dengan idealisme pancasila dan secara positif mendukung atau mewujudkan nilai nilai pancasila.
Menggunakan pancasila sebagai paradigma merupakan keharusan bahwa pancasila harus dipahami secara benar karena pada gilirannya nilai pancasila kita jadikan aumsi asumsi dasar bagi pemahaman di bidang otologis, epistemologis dan aksiologis.

Sebagai manusia Indonesia, kita harus mampu memahami dan mengartikan pancasila sebagai suatu kesatuan yang utuh dan organis dan tidak berdiri sendiri-sendiri. Hal ini harus dimengerti sebab sila-sila yang tumbuh di dalam pancasila bukanlah sila-sila yang dapat berfungsi secara utuh apabila masing-masing dari sila tersebut berdiri sendiri. Sila tersebuat hadir didasarkan atas susunan undang undang dasar tahun 1945. hal tersebut wajib untuk dimengerti agar pancasila tidak mengalami disfungsi ideologi dan kesalahan konsepsi dan pemahaman.

Secara fungsional dengan situasi yang sangat kondusif dalam kehidupan masyarakat, ilmu pengetahuan dapat berkembang sebagaimana seharusnya baik dari sisi kualitas maupun dari sisi kuantitas ilmu pengetahuan itu sendiri. Sebagaimana ilmu pengetahuaan itu berkembang, ilmu pengetahuan memiliki sifatnya yang utuh yaitu relative law dimana pengetahuaan sesuai dengan perkembangan zaman yang setiap waktu berkembang, demikian masyarakat akan megalami perubahan ilmu pengetahuan sebagaimana yang telah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Pembantahan teori terhadap disiplin ilmu tertentu merupakan salah satu bagian dari perkebangan ilmu pengetahuan. Disiplin ilmu haruslah dipahami sebagai sebuah kewajiban dan bukan sebagai sebuah beban.

Secara structural haruslah juga mampu dimengerti dalam lembaga pendidikan bahwa dinamika akademis harus ditumbuh kembangkan dalam keterbukaan dan sistem yang jelas dan tidak ditutup-tutupi. Haruslah dimengerti bahwa demikianlah seharusnya juga bahwa batas-batas dan tembok-tembok besar yang memagari batasan-batasn ilmu pengetahuan harus kita nyatakan sebagai sesuatu yang eksplisit dan empiris dimana batasan itu hanya memagari tubuh tapi tidak dalam setiap pemikiran yang terdapat di setiap orang. Membiarkan cabang-cabang ilmu pengetahuan tersebut tumbuh seturut dengan tujuan dan haraannya merupakan salah satu tindakan yang senyatanya membuktikan bahwa ilmu pengetahuan tidaklah mampu dibatasi dan membiarkan paradigma berkembang merupakan hal yang harus dimengerti sebagai membebaskan pemikiran berkembang lebih jauh.

Dalam proses memamahi dan menempatkan pancasila sebagai sebuah paradima harus ditinjau kembali bagaimana paradigma beserta seluruh nilai yang terdapat di dalamnya. Harus kita tinjau ulang, bagaimana pancasila beserta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat kita tinjau ulang. Meragukan dan menganalisis kembali bagaimana pancasila menjadi paradigma yang utuh. Sehingga, Hubungan pancasila dan ilmu pengetahuan tidak dapat lagi ditempatkan secara dikotomis saling bertentangan. Pancasila tanpa disertai sikap kritis ilmu pengetahuan, akan menjadikan pancasila sebagai suatu yang represif dan kontra produktif. Sebaliknya ilmu pengetahuan tanpa disadari dan diarahkan oleh nilai nilai pancasila akan kehilangan arah konstruktif dan terdistrosi menjadi sesuatu yang melahirkan akibat fatal bagi kehidupan manusia.

Kamis, 07 Oktober 2010

Pendidikan Sebagai Institusi


Basic Institution

Dalam memelajari institusi sosial, di awal kita mengenal apa yang disebut sebagai basic institution atau lembaga dasar yang dikenal dan sangat memengaruhi kehidupan manusia baik pada diri sendiri maupun terhadap masyarakat di sekitarnya. Basic Institution ini secara sadar maupun tidak, sangat dekat di dalam kehidupan kita. Ada lima basic institution yang telah bersama sama kita pelajari, yaitu:
  • Lembaga Keluarga (Family Institution)
  • Lembaga Agama (Religion Institution)
  • Lembaga Ekonomi (Economic Institution)
  • Lembaga Politik (Politic Institution)
  • Lembaga Pendidikan (Sciencetific Institution)\
Dari kelima lembaga dasar dalam kehidupan manusia tersebut dalam tulisan ini akan dibahas salah satu diantaranya yaitu lembaga pendidikan. Adapun pembahasan lebih lanjut mengenai lembaga pendidikan itu dapat dilihat dalam penjelasan selanjutnya.

Pendidikan sebagai Lembaga

Lembaga pendidikan tumbuh dan berkembang erat kaitannya dengan lembaga keluarga. Pada awalnya lembaga keluarga memiliki tujuan utama yaitu reproduksi untuk pengembangan keturunan mereka. Akan tetapi dalam perkembangannya kemudian lembaga keluarga membutuhkan lembaga lembaga lainnya terutama berkaitan dengan peningkatan pengetahuan anggota anggotanya. Hal ini disebabkan karena manusia memiliki cipta, rasa, karsa dan karya. Kemampuan cipta, rasa, karsa dan karya itu tentunya tidak akan dapat berkembang dengan baik apabila manusia hanya mengembangkannya berdasarkan apa yang ditumbuhkan dari keluarga. Oleh karena itu, diperlukan lembaga pendidikan untuk membantu manusia memaksimalkan kemampuan yang mereka miliki tersebut.

Atas dasar itulah maka kemudian muncul apa yang kita kenal sebagai lembaga pendidikan. Pada awalnya keluarga menjadi tempat pertama manusia di dalam proses pendidikan itu sendiri, yang biasa kita kenal dengan sebutan sosialisasi sendiri. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, tidak semua keluarga mampu untuk memberikan pengetahuan bagi anggotanya. Tidak semua ilmu pengetahuan didapat hanya dalam lingkungan keluarga saja melainkan juga didapat dari kehidupan bersama dengan masyarakat. Dari situlah kemudian muncul apa yang kita kenal dengan sebutan sekolah.

Sekolah dan Pendidikan Di Sekolah

Sekolah tumbuh dan berkembang sebagai sebuah wadah untuk meningkatkan kualitas manusia di bidang ilmu dan pengetahuan. Sekolah sendiri berasal dari bahasa latin (Schola; waktu luang), kemudian berkembang menjadi sebuah institusi pendidikan yang dinamakan sekolah atau biasa kita kenal dengan sebutan pendidikan formal.

Pendidikan awalnya memang berkembang dan tumbuh dari institusi paling dasar yakni keluarga. Bentuk pendidikan itu sendiri beraneka ragam baik itu pendidikan norma, agama, moral maupun pendidikan ilmu pengetahuan. Dari pendidikan itulah manusia dirangsang untuk mampu menggunakan kemampuan daya cipta, rasa dan karsa yang dimilikinya untuk bisa berkembang. Dari pendidikan, manusia diharapkan mampu memaksimalkan kemampuan yang ada pada dirinya untuk menjadi manusia yang hidup dengan akal budi yang seimbang dengan perbuatan.


Akan tetapi lambat laun, sekolah mengalami pergeseran fungsi dari lembaga yang mampu mendukung lembaga keluarga menjadi lembaga yang didukung oleh lembaga keluarga untuk tetap bertahan. Orang orang kemudian berargumen bahwa sekolah kemudian menjadi tujuan utama agar anak menjadi “pintar”. Sekolah menjadi sebuah tempat untuk memertahankan status. Kenikmatan sekolah seolah bergeser menjadi kenikmatan orang orang yang mampu karena kemudian sekolah beralih fungsi dari lembaga menjadi komoditi yang menjual. Harga sekolah yang kian melambung menyebabkan banyak rakyat miskin tidak mampu sekolah. Oleh karena dasar itulah mengapa kemudian sekolah dikatakan menjadi alat untuk memertahankan status dimana mereka yang memiliki gelar dari pendidikan formal seperti sekolah ataupun universitas akan lebih dipilih di Indonesia bila dibandingkan dengan mereka yang tidak mengenyam pendidikan formal.

Pendidikan di sekolah adalah pendidikan yang lebih luas bila dibandingkan dengan pendidikan di keluarga. Pendidikan di sekolah merupakan pendidikan untuk melatih dan merangsang daya cipta, rasa dan karsa. Akan tetapi kemudian masyarakat Indonesia banyak yang berpikiran bahwa pendidikan sekolah pada intinya adalah wajib. Padahal yang seharusnya wajib di-enyam oleh semua manusia adalah memperoleh pengetahuan dan bukan masuk sekolah. Dari sinilah kemudian terdapat lagi jurang pemisah antara pendidikan dan pengajaran yang tidak banyak disadari oleh masyarakat Indonesia.

Pendidikan dan Pengajaran

Seperti yang telah dibahas pada bab awal bahwa pendidikan yang utama dan terutama adalah berasal dari keluarga. Keluarga menjadi tonggak utama manusia dalam memeroleh pendidikan yang mendasar mengenai kehidupan dan pengetahuan. Dengan tonggak pendidikan yang kuat dari keluarga, manusia akan hidup sesuai dengan sosialisasi yang telah dijalankannya.

Akan tetapi bagi masyarakat Indonesia, banyak yang masih memandang bahwa pendidikan di sekolah dapat menjadikan anak mereka pandai dan dengan kepandaian tersebut diharapkan bahwa mereka dapat memertahankan status mereka mengingat saat ini banyak institusi pendidikan seperti sekolah yang biayanya sangat mahal. Tidak ada yang salah dengan sekolah, yang salah adalah ketika masyarakat tidak mampu membedakan mana yang sebetulnya lebih diperlukan oleh manusia antara status dengan ilmu pengetahuan. Ketika status tidak mampu menjawab persoalan yang dihadapi oleh manusia tentunya ilmu pengetahuan dapat memberikan sesuatu yang lebih yakni kemampuan bagi setiap orang yang memilikinya dan mampu mengembangkan layar ilmu pengetahuan mereka dengan selebar -lebarnya.

Dalam menyikapi situasi demikian, kita sudah harus bisa membedakan antara pendidikan dengan pengajaran. Pendidikan secara garis besar dapat dimengerti sebagai sebuah proses yang dilalui manusia untuk merangsang daya cipta, rasa, karsa dan karya yang dimiliki oleh setiap manusia. Akal budi yang ada dalam otak setiap manusia harus dikembangkan secara maksimal agar potensi yang ada dalam diri manusia juga tidak terbuang sia sia. Untuk itulah mengapa pendidikan dirasa sangat penting, karena ketika manusia memperoleh ilmu pengetahuan maka ilmu pengetahuan itu akan berkembang seiring dengan berkembang pula otak dan pemikiran dari individu manusia tersebut.

Lain pendidikan maka lain pulalah dengan pengajaran. Terdapat perbedaan yang sangat mendasar di antara keduanya. Apabila pendidikan merupakan sebuah proses maka pengajaran juga demikian, akan tetapi pengajaran lebih merupakan proses transfer ilmu pengetahuan. Sangat jelas perbedaannya adalah bahwa dengan pengajaran, mereka yang terlibat di dalamnya di asumsikan memiliki daya pikir dan nalar yang seimbang maka proses ini menjadi semacam proses percepatan yang sangat instan dimana orang hanya akan dipaksa untuk mengerti pengetahuan apa yang dimiliki oleh orang yang mentransfer dan dipaksa untuk menghafal tanpa memaknai proses yang ada di dalam ilmu pengetahuan itu sendiri.

Banyak masyarakat Indonesia yang kurang begitu memahami perbedaan dari keduanya sehingga yang terjadi kemudian adalah bahwa pengajaran menjadi sama dengan pendidikan. Padahal yang seharusnya terjadi adalah pengajaran merupakan bagian dari pendidikan atau merupakan salah satu cara dalam pendidikan dan bukan merupakan cara yang terbaik. Mengapa? Karena masih banyak cara cara pendidikan yang mampu memaksimalkan potensi akal dan budi yang terdapat di dalam diri manusia. Menemukan dan menggali ilmu pengetahuan sendiri adalah sebuah cara yang lebih baik. dengan menemukan sendiri, manusia mengalami sebuah proses dimana dari tidak tahu ia menjadi tahu. Dari tahu ia jadi mengerti dan setelah mengerti dan memahami ia dapat mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut menjadi sebuah alat yang bermanfaat untuk mengembangkan kehidupan mereka.

Jadi, secara garis besar harus kita pahami bahwa pengajaran bukan sama dengan pendidikan. Pengajaran adalah bagian dari proses pendidikan itu sendiri serta pengajaran bukan satu satunya cara terbaik untuk memahami ilmu pengetahuan. Masyarakat harus mengerti dan memahami akan pengertian pengertian tersebut. Apabila pemahaman tersebut bisa dimengerti lebih baik lagi oleh masyarakat maka tidak akan ada kesalahpahaman mengenai pengertian pendidikan itu sendiri.

Pendidikan dan Sekolah

Pendidikan sebagaimana ia disebut sebagai sebuah institusi tentunya ada beragam bentuknya. Banyak bentuk bentu pendidikan yang kita kenal dan mungkin juga pernah kita rasakan. Ada 2 bentuk pendidikan yang sangat dikenal dekat dengan masyarakat Indonesia. Adapu 2 bentuk pendidikan tersebut adalah:

1. Pendidikan Formal

Pendidikan Formal atau yang biasa kita kenal dengan sebutan sekolah merupakan bentuk institusi pendidikan yang sangat dekat dengan masyarakat Indonesia bahkan sekolah dapat dikatakan merupakan salah satu bentuk pendidikan yang mendunia. Di Indonesia sendiri kita mengenal sekolah dasar dan sekoah lanjutan, ditambah lagi dengan universitas.

Pada pendidikan dasar atau yang biasa kita sebut SD, bentuk pendidikannya merupakan transfer ilmu pengetahuan yang sifatnya umum akan tetapi setelah pendidikan sekolah lanjutan, siswa diberikan ilmu pengetahuan yang sifatnya lebih terfokus lagi. Di Indonesia pendidikan semacam ini bukanlah merupakan barang yang langka akan tetapi menjadi semacam kebutuhan yang “salah kaprah”. Mengapa? Karena banyak masyarakat yang berpikiran dan berpendapat bahwa dengan bersekolah maka anak akan menjadi pintar dan bila anak tidak mengenal dunia sekolah maka anak akan menjadi bodoh.

Hal tersebut kemudian mentradisi atau menjadi budaya dimana anak agar menjadi pintar aruslah sekolah. Padahal bukan itu sebenarnya tujuan utama dari sekolah. Tujuan utama dari sekolah adalah memberikan rangsangan kepada para peserta didiknya untuk dapat memperoleh ilmu pengetahuan dan mengembangkannya. Untuk menjadi pintar seorang anak harus mampu memahami ilmu pengetauan bukan sekedar mengetahuinya saja. Sekolah berdasarkan asal katanya yang berarti waktu luang harus dimaksudkan sebagaimana waktu luang itu dimana waktu luang tersebut mampu memberikan masukan bagi perkembangan otak manusia. Jangan sampai yang terjadi justru sebaliknya, sebagaimana telah terjadi di Indonesia dimana sekolah membuat manusia menjadi tidak memiliki waktu luang sedangkan sebagian hidupnya dihabiskan untuk sekolah. Kurang lebih 12 tahun anak Indonesia menghabiskan waktunya di sekolah dasar dan lanjutan, jangan sampai dengan biaya mahal dan waktu yang sedemikian panjang anak tidak mendapatkan banyak hal di sekolah.

2. Pendidikan Informal

Pendidikan informal banyak dikenal sebagi pendidikan d luar jam sekolah. Banyak orang tua yang menghendaki anaknya lebih pandai dan lebih berprestasi di sekolah mengharuskan anak anak mereka mengikuti kursus yang waktunya di luar jam sekolah. Akibatnya anak mengalami kelelahan dan mereka hanya dipaksa untuk terus mengetahui dan terus memahami tanpa mereka diberikan kesempatan untuk bisa mencari dan menemukan sendiri. Seseorang yang mampu menemukan sendiri apa yang mereka sukai dan mereka anggap sebagai hal yang berguna maka tentunya mereka akan tidak mudah untuk melupakannya. Demikian pula hal yang sama terjadi dalam llmu pengetahuan. Apabila sebuah ilmu didapat sendiri bagaimana proses dan sedemikian rupanya maka seseorang tidak akan dengan mudah mampu melupakan ilmu pengetahuan yang telah mereka dapatkan.
Selain dari kursus kursus di luar jam sekolah, dalam 3 tahun terakhir ini masyarakat Indonesia mengenal apa yang disebut home schooling . Banyak masyarakat Indonesia menganggap bahwa fenomena Home Schooling atau belajar di rumah tanpa melalui jalur sekolah ini hanyalah alat yang digunakan oleh anak yang bodoh. Padahal kita bisa melihat bahwa Home Scooling justru bisa membuat anak memperoleh lebih dari apa yang mereka dapatkan di sekolah. Home Schooling mampu merangsang anak untuk dapat mencari dan menemukan sendiri ilmu ilmu yang terdapat di lingkungan mereka, dengan demikian mereka akan tidak dengan mudah melupakan ilmu ilmu pengetahuan tersebut.

Kesimpulan

Berdasarkan apa yang telah kita bahas di atas kita dapat memperoleh kesimpulan bahwa sebagai institusi, pendidikan harus mampu tumbuh sebagaimana seharusnya dan tidak menjadi sebatas komoditi saja. Pendidikan bukan merupakan komoditas yang harus dijual, setiap orang berhak untuk mengenyam pendidikan. Jadi pendidikan bukan saja milik orang kaya saja melainkan mereka yang tidak mampu juga memiliki hak yang sama untuk meperoleh pendidikan.

Di dalam keluarga sendiri, harus dikenalkan bagaimana pendidikan pendidikan yang terbaik untuk seorang anak. Setiap manusia yang memiliki pendidikan bagus dari keluarga tentunya akan lebih mampu berhubungan dengan baik di lingkungan sekitar. Mengapa demikian? Hal tersebut dikarenakan keluarga merupakan dasar dari pendidikan manusia. Dasar yang kuat akan menjadi pondasi yang sangat kokoh di dalam kehidupan. Dengan pondasi yang kuat dan kokoh maka manusia akan mampu menghadapi badai kehidupan yang sebenarnya.

Bagaimanapun juga, apapun yang terjadi, pendidikan memiliki pengaruh yang sangat kompleks di dalam pendidikan. Sebuah Negara juga akan mampu berkembang bukan dari sektor ekonomi melainkan dari sektor pendidikan. Dengan pendidikan yang kuat maka masyarakatnya akan memiliki ilmu yang baik sehingga sumber daya manusia yang berkualitas akan tumbuh dan menjadi alat bagi Negara untuk mengembangkan negaranya.oleh karena itu baiklah kita sebagai masyarakat Indonesia apabila ingin membuat Negara ini menjadi Negara yang maju dan berkembang maka tidak ada salahnya apabila kita mampu untuk lebih memerhatikan sektor pendidikan. Dengan pendidikan yang baik maka diharapkan negara kita akan berkembang menjadi Negara yang baik. Semoga!
 







Kamis, 30 September 2010

Psikoanalisis dan Feminis

Intervensi Posfeminis ke dalam arena teori media dan film merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan keterlibatan feminisme, baik dalam wacana media maupun wacana film. Para teoritikus dan praktisi feminis telah lama tertarik pada sinema Hollywood Klasik dan sinema Independen. Kemunculan kesarjanan feminis mengenai teori media dan film telah menantang kanon dan cara produksi film tradisional.  

Mulvey mencatat bahwa semiotika dan teori psikoanalisis sangat penting dalam pembebasan konseptual estetika feminis, dengan memperkenalkan konsep yang menyoroti jurang pemisah antara citra dan objek yang mereka klaim untuk mempresentasikan, dengan demikian membangun kecairan dan ketidakstabilan makna di dalam presentasi. Mulvey juga berusaha untuk membangun arti penting psikoanalisis bagi analisis film di dalam teori film secara umum, namun lebih khusus lagi di dalam analisis film feminis. Dia berusaha untuk membuat bagaimana film merefleksikan dan mengkultivasi interpretasi tentang perbedaan seksual yang sudah dinormalisasi dan yang mengontrol representasi serta cara pandang erotis. 

Kemudian Mulvey mengembangkan konsep voyeurisme di seputar persoalan cara sinema distrukturkan. Kaplan menghubungkan konsep voyeurisme dengan insting scopophilis. Menurut Mulvey, scopophilia adalah kenikmatan dalm melihat yang merupakan salah satu dari sejumlah kemungkinan kenikmatan yang ditawarkan oleh sinema. Mulvey menunjukkan bahwa pengalaman sinematik (kontras antara kegelapan dan auditorium dan perpindahan pola cahaya dan bayangan) menyajikan untuk menambah dan mempertinggi ilusi pemisahan voyeuristik. 

Konsep Mulvey yang kedua setelah voyeurisme adalah fetisisme. Fetisisme adalah suatu proses dimana sinema (secara tidak sadar) memfetiskan bentuk perempuan, mempresentasikan ke dalam cara seperti phallus, dengan demikian menghancurkan ancaman yang diajukan oleh perempuan. 

Analisis Mulvey tentang beberapa konsep penting dalam area teori psikoanalisis memprovokasi pertumbuhan yang penting di dalam kesarjanaan feminis dalam area feminisme dan psikoanalisis. Kebanyakan dari teks yang muncul sesudah itu telah menjadi kontribusi klasik pada perdebatan di dalam hak mereka sendiri. Mereka termasuk: E Ann Kaplan (1983) Women and Film, Teresa de Lauretis (1984) Alice doesn’t:Feminism,Semiotic,Cinema,dll. Kebanyakan dari teks ini memunculkan beberapa minat awal di dalam komunitas feminis tentang keterbatasan penggunaan konsep psikoanalisis dari Mulvey dan tentang teori psikoanalisis secara lebih umum. Mulvey tidak secara langsung menunjuk isu kenikmatan perempuan. Mahoney menyatakan bahwa hal ini dikarenakan analisis psikoanalisis terhadap sinema bersifat problematik disebabkan hal tersebut sebagian besar diteorikan dari perspektif maskulinitas dan konstruksinya. Dengan demikian ketika kenikmatan perempuan dalam melihat tidak dapat dibayangkan di dalam kerangka referensi yang digunakan oleh Mulvey, ada argumentasi tersirat dalam artikel yang menurut Van Zoonen menyatakan bahwa di dalam budaya patriakal suatu pembalikan struktur melihat, memfasilitasi secara bersamaan scopophilia dan identifikasi perempuan adalah mustahil. Kaplan mengutarakan bahwa psikoanalisis adalah mekanisme yang berguna untuk mendekonstruksi film Hollywood, dengan demikian menyingkapkan beroperasinya wacana-wacana dan mitos patriarkal, yang diatasnya film Hollywood mendasarkan diri dan yang melaluinya perempuan dikonstruksikan sebagai sang lain. 
        
Kaplan selanjutnya menunjukkan bahwa pada awl 1980an terlihat pergeseran di dalam pengertian subjek laki-laki di dalam film Hollywood tradisional. Lakai-laki menurutnya menjadi obyek tatapan perempuan di dalam film seperti Urban Cowboy dan Saturday Night Fever, dan dia mengidentifikasi aktor seperti Robert Redford di dalam The Electric Horsemen sebagai objek hasrat perempuan. Bagaimanapun, dampak teori psikoanalisis pada berbagai teori feminin dari Freud hingga Irigaray, mengkonstruksi perempuan sebagai kekurangan jarak yang diperlukan bagi veyourisme dan fetisisme. Van Zoonen menunjukkan bagaimana mengambil dari model Lacanian, Doane menyatakan bahwa kapasitas untuk membentuk jarak ini terletak di dalam apresiasi perbedaan seksual yang mengambil tempat di dalam masa kanak-kanak. Sebagaimana kekhususan perempuan dikarakteristikkan oleh kedekatan perempuan kurang berkapasitas untuk membentuk posisi voyeuristik. 






Minggu, 12 September 2010

Cerpen Kungfu Peremuk Bambu (Oleh: Arya Dwi Hening Putra)

Hari ini penulis membaca sebuah cerpen menarik dan inspiratif yang ditulis oleh adik penulis bernama Arya Dwi Hening Putra. Mudah-mudahan ini bisa menjadi THR (Tulisan Hari Raya) yang menarik untuk kita simak dan maknai intisarinya. Selamat menikmati :)

Assalamualaikum wr wb

apa kabar saudara hari ini? siap untuk tersenyum? insya Allah cerita dibawah ini adalah sebuah "re-tell" dari taujih seorang ustadz kawakan di Indonesia (dengan sedikit modifikasi) mari kita simak Gan! (maaf kalu sedikit lebay)

Di negara antah barantah, alkisah... hiduplah sepasang pasutri yang memiliki kondisi perekonomian yang sangat tidak mendukung kehidupan pada zaman tersebut, namun Allah SWT menganugerahkan pasangan yang shaleh tersebut seorang anak laki laki... anak itu bernama Combel.

Alasan keuangan pun membuat keluarga tersebut kebingungan dalam merencanakan masa depan sang lelaki cilik, karenanya ayah dan ibu Combel sepakat untuk melepas anaknya ke sebuah perguruan Kungfu ternama, berharap dimasa depan, kungfu akan memperbaiki kondisi generasi penerus di keluarga miskin tersebut

Kala-Sak... nama perguruan yang merupakan singkatan dari Perguruan Kalajengking Sakti...

Combel pun dipertemukan dengan Sang Shivu... Li Bao. mereka menyebutnya...

"dengan mengharap ridho Allah SWT wahai Shivu, tolong engkau didik anak ini agar beliau mengerti dan memahami ilmu kungfu yang sebenarnya" singkat ayah Combel...

"Insya Allah anak ini adalah harapan dan buah hati kami, namun kita tidak sanggup untuk menjaganya karena alasan ekonomi... wahai Shivu akankah engkau mendidik anak kami?" harap cemas sang ayah..

"Hmph... tentu saja... akan ku latih anak mu sehingga dia akan pantas untuk menerima jurus pamungkas perguruan ini!"

"terima kasih wahai Shivu, semoga Rahmat Allah bersama mu" doa sang ayah.... "Amin" sambut Shivu


18 tahun berlalu... Combel telah menjadi seorang pemuda yang siap untk dilatih secara frontal, saat itu umurnya 19 tahun

Combel : Wahai guru! aku sudah siap untuk berlatih dengan sungguh-sungguh... cepat ajarkan aku jurus perguruan ini!

Shivu : eits... tidak secepat itu nak, pergilah dengan mengangkat air dengan ember ini, tolong kau ambilkan air dari 7 jenis sungai di negeri ini, setelah selesai, siapa tau aku akan mengajarkanmu jurus tersebut...

Combel : (SUMPE LOH...?) dalam hati Combel... Siap Guru segera laksanakan!

3 minggu berlalu... Combel pun berhasil melaksanakan ujian tahap 1... ketika dia pulang...

Combel : Guru aku pulang!

Shivu : Bagus, namun sayang kau belum meresapi betul ujian tahap 1 tersebut, sebagai hukumannya kau harus memeras susu 200 unta di tiga jenis gurun yang berbeda, sekarang pergilah! (lagi)

Combel : haaaah...????? apa aku capek guru! tidak adakah kesempatan untuk santai sebentar?

Shivu : apa Ibu mu merasa lelah ketika Beliau mengandungmu? apa Ia lelah ketika Ia menyusuimu? dan apa Ia lelah dan merasa putus asa ketika melahirkan mu? tidak Combel! tidak akan pernah! kenapa karena Ia sayang kepada mu... resapi itu dan pergilah!

Combel : (terhenyung...) baik guru, wis mi lak! Assalamualaikum!

Shivu : Waalaikumsalam wr wb!

meras memeras susu pun dimulai, dari unta satu ke unta lainya, dari gurun satu ke gurun lainnya, dan ketika Combel menginjak umur 20 tahun ia pun pulang ke perguruan Kala-Sak, merasa siap untuk diajarkan jurus legendaris dari sang Shivu,

namun...

Combel : Guru aku pulang! aku siap menerima ilmu pamungkas tersebut!

Shivu : Hmph... tidak! aku sedang malas, kembalilah beberapa minggu lagi...

Combel : (merasa kesal, hampir marah) Grrrrr... HEI KAU MAU MENGAJARIKU ATAU TIDAK? aku sudah tidak sabar akan kelakukan mu!

Shivu : Hmph.... pulang lah beri tahu ayah ibu mu bahwa aku tidak mau mengajari mu!


maka combel pulang dengan tangan hampa dan memberitahu ayah dan ibunya, sontak sang ayah pun kecewa dengan sang Shivu dan berniat menuntut balik, maka sang ayah dan Combel menemui Shivu...

ayah : Shivu! kau berbohong! tega2nya kau berjanji atas nama Allah akan mendidik dan mengajarkan anakku jurus pamungkas pergurusan ini.... tapi mana!? kau bagaikan caleg yang penuh janji (red)

Shivu : aku tidak berbohong kawan... aku menjaganya sesuai dengan permintaan mu...

ayah : baik, aku percaya kepadamu kawan, tapi sekarang ajarkan anakku jurus pamungkas itu...

Shivu : baik, tapi tolong kau babat dulu pohon-pohon bambu dibelakang gedung ini...

ayah&Combel : (wah ngeselin ni orang)

Combel : tidak ayah, aku akan tetap melaksanakan tugas itu sebagai bagian dari penghayatan Tadhiyah dalam hidup ku! (meski dengan penuh kekecewaan ia menyanggupi tugas tersebut)

Combel pun melangkah dengan kesal dan penuh amarah... Ya Allah cobaan apa yang Engkau timpakan pada hambaMU? dia berdoa dan langsung memulai tugasnya... dia keluarkan semua tenaga dan kemarahannya pada pohon-pohon bambu dibelakang gedung perguruannya... lalu apa yang terjadi...?

Dhuerrrr... Dhueeeaar.... Dhueerrrrr (sound efect hancurnya bambu)
hanya dengan satu pukulan tangan, satu ayunan kaki, dan satu sundulan, Combel menghancurkan ruas demi ruas pohon bambu yang katanya hidup selama berjuta-juta tahun di perguruan Kala-Sak... tanpa sadar hanya dengan beberapa detik dia me-ludes-in pohon bambu tersebut! Luar Biasa!

Combel : hah? kok? bisa? (Combel kebingungan, berlari, mencoba menanyakan hal ini ke Sang Shivu)

Combel : Shivu...!?

Shivu : kau lihat sendiri bukan? kekuatan yang selama ini kau idam-idamkan telah bersemayam dalam jiwa ragamu selama ini, hanya kau tidak menyadarinya...

Combel : kok bisa guru?

Shivu : setiap tahap dalam ujian yang aku titahkan kepadamu merupakan inti latihan kita selama bertahun-tahun ini wahai murid ku, kini bersyukurlah! kau telah menguasai Kungfu Peremuk Bambu! mungkin juga kini engkau lebih hebat daripada gurumu ini...

ayah, Combel & Shivu : Alhamdulillah...!

-bersambung-